BOYOLALI, suaramerdeka.com- Buntut bentrok dua kelompok masyarakat di wilayah Kecamatan Banyudono, Selasa (3/4) malam hingga Rabu (4/4) dini hari, polisi mengamankan 33 orang beserta sejumlah barang bukti sepeda motor, mobil, senjata tajam dan bom molotov.
Bentrok melibatkan ratusan orang itu diduga dari kelompok pendekar PSHT dengan kelompok yang diduga dari SS. Bentrok dipicu adanya anggota PSHT yang diduga dianiaya oknum SS. Namun, kedatangan ratusan pendekar dari luar Boyolali tersebut diadang ratusan petugas TNI dan Polres Boyolali.
Peristiwa itu bersamaan dengan pergantian sif pekerja PT Solo Murni Bangak atau Kiky. Para pekerja dan penjemput yang hendak pulang ketakutan dan masuk ke dalam pabrik kembali. Masyarakat yang hendak melihat pengadangan petugas diminta untuk menjauh.
Begitu pula dengan pengendara dari arah barat, diminta putar arah agar tak terjebak didalam kerumunan pendekar yang diduga berasal dari wilayah Solo Raya dan Jawa Timur.
Kekuatan TNI dan polisi dipimpin langsung Kapolres Boyolali AKBP Aries Andhi. Bahkan Ketua PSHT Boyolali, Komarudin dan Ketua PSHT Salatiga ikut turun langsung meredam masa agar membubarkan diri.
Bentrok ribuan pendekar silat dengan aparat gabungan TNI dan Polri akhirnya pecah di kawasan Bangak, Selasa (3/4) pukul 23.50. Massa yang tak bisa dikendalikan merusak dan membakar dua warung di sekitar lokasi.
Akhirnya petugas melakukan tindakan tegas dengan memukul mundur ribuan pendekar silat yang dinilai mulai beringas. Polisi juga menembakkan gas air mata. Meskipun masa berhasil dipukul mundur, namun polisi masih disiagakan hingga Rabu (4/4) pagi.
Kapolres Boyolali, AKBP Aries Andhi mengatakan pembubaran masa ini untuk menjaga situasi kondisi wilayah Boyolali tetap tertib. Pada malam sampai dini hari tak diperkenankan ada pergerakan massa dengan jumlah banyak.
(Joko Murdowo /SMNetwork /CN34 )
http://www.suaramerdeka.com/news/detail/22024/Bentrok-Dua-Kelompok-Silat-33-Orang-DiamankanBagikan Berita Ini
0 Response to "Bentrok Dua Kelompok Silat, 33 Orang Diamankan"
Post a Comment