SRAGEN, suaramerdeka.com- Di Sragen hingga saat ini terdapat kuota 28.784 metrik ton gas bersubsidi atau mengalami kenaikan lima persen dibanding tahun lalu. Demikian laporan Kepala Disperindag Sragen, Untung Sugihartono.
Dalam perkembangannya gas 3 kg di musim kemarau banyak dipakai petani sebagai bahan bakar mesin penyedot air. Juga di Rembang, gas 3 kg dipakai para nelayan untuk melaut. ‘’Sehingga gas 3 kg di pasaran pada di musim kemarau sering agak langka di pasaran,’’ tutur Untung Sugihartono.
Hal ini yang mendorong pemerintah mengimbau kepada ASN dan orang mampu untuk tak menggunakan gas elpiji 3 Kg bersubsidi, dengan tujuan untuk mengurangi beban pemerintah, serta subsidi menjadi tepat sasaran.
Saat sosialisasi penggunaan Bright Gas 5,5 kg, baru-baru ini, kalangan ASN di Sragen, diminta ikut memberikan contoh dalam mengurangi beban subsidi pemerintah. Caranya dengan berganti menggunakan LPG 3 kg ke gas bright 5,5 kg nonsubsidi.
Dalam kesempatan itu PT Pertamina menggelar promo bright gas 5,5 kg seharga Rp 170.000,- berupa tabung gas dan isinya. Sedangkan harga di pasaran tabung dan gas dijual Rp 270.000,-.
(Anindito AN /SMNetwork /CN40 )
http://www.suaramerdeka.com/news/detail/24967/Kuota-Gas-Bersubsidi-di-Sragen-Alami-PeningkatanBagikan Berita Ini
0 Response to "Kuota Gas Bersubsidi di Sragen Alami Peningkatan"
Post a Comment