SRAGEN, suaramerdeka.com– Sudah sejak lama kalangan aparatur sipil negara (ASN) diminta tidak menggunakan elpiji bersubsidi 3 kg, namun imbauan itu belum sepenuhnya diindahkan. LPG 3 kg diperuntukan untuk keluarga kurang mampu, sehingga aparatur negara diminta Bupati Kusdinar Untung Yuni Sukowati beralih menggunakan gas non subsidi Bright Gas ukuran 5,5 kg.
‘’Karena tindakan itu akan mengurangi beban subsidi pemerintah,’’ pesan Bupati Yuni, didampingi Wabup Dedy Endriyatno saat menyerahkan LPG Bright Gas 5,5 Kg non subsidi untuk perwakilan ASN, saat sosialisasi di GOR Diponegoro, Jumat.
Di Kabupaten Sragen terdapat sekitar 9.000 ASN, sebagian masih menggunakan LPG 3 bersubsidi. Padahal tidak disadari dengan menggunakan gas bersubsidi, beban pemerintah semakin berat dan subsidi tidak tepat sasaran.
Bupati Yuni didampingi Wabup Dedy Endriyatno selanjutnya mengajukan lima kuis pertanyaan berhadiah untuk lima orang peserta berhadiah lima tabung gas bright 5,5 kg. Selain itu juga dibagikan undian berhadiah dua unit sepeda gunung dari PT Pertamina.
Marketing Branc Manager PT Pertamina Wilayah DI Yogyakarta-Solo, Dodi Prasetyo menuturkan, dulu saat dilakukan konversi dari minyak tanah ke gas, pemerintah bisa menghemat subsidi APBN hingga Rp 50 triliun. Untuk melakukan pengurangan terhadap subsidi LPG, Dodi Prasetyo mengimbau agar ASN tak lagi menggunakan gas LPG 3 kiloan, karena itu masih disubsidi pemerintah.
ASN sebaiknya menggunakan LPG Bright Gas nonsubsidi ukuran 5,5 kg dengan harga terjangkau, atau menggunakan gas 12 kg yang juga non subsidi. ‘’Di Jawa Tengah sudah ada 25 kabupaten/kota sudah menjadi agen perubahan dengan menyosialisasikan kalangan ASN tak lagi memakai LPG 3kg,’’ tutur Dodi.
Dalam laporannya, Kepala Disperindag Sragen, Untung Sugihartono menuturkan, di Sragen hingga saat ini terdapat kuota 28.784 metrik ton gas bersubsidi atau mengalami kenaikan lima persen dibanding tahun lalu.
Sering Langka
Dalam perkembangannya gas 3 kg di musim kemarau banyak dipakai petani sebagai bahan bakar mesin penyedot air. Disebutkan juga di Rembang, LPG 3 kg dipakai para nelayan untuk melaut. ‘’Sehingga gas 3 kg di pasaran pada di musim kemarau sering agak langka di pasaran,’’ tutur Untung Sugihartono, kemarin.
Saat sosialisasi penggunaan Bright Gas 5,5 kg, kemarin kalangan ASN diminta ikut memberikan contoh dalam mengurangi beban subsidi pemerintah. Caranya dengan berganti menggunakan LPG 3 kg ke gas bright 5,5 kg nonsubsidi.
Dalam kesempatan itu PT Pertamina menggelar promo bright gas 5,5 kg seharga Rp 170.000,- berupa tabung gas dan isinya. Sedangkan harga di pasaran tabung dan gas dijual Rp 270.000,-.
(Anindito AN /SMNetwork /CN40 )
http://www.suaramerdeka.com/news/detail/24892/ASN-Diimbau-Pakai-Bright-Gas-55-KgBagikan Berita Ini
0 Response to "ASN Diimbau Pakai Bright Gas 5,5 Kg"
Post a Comment