Search

Luweng Museum Karst Akan Dibuka

WONOGIRI, suaramerdeka.com– Salah satu objek yang diperkirakan akan menarik perhatian wisatawan saat berkunjung ke Museum Karst Indonesia adalah gua bawah tanah atau dalam bahasa lokal disebut luweng. Untuk itu Badan Geologi Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) berencana akan membuka luweng tersebut sebagai objek terbuka.

"Di bawah museum katanya ada luweng (gua bawah tanah) yang posisinya vertikal. Badan Geologi berencana membuka luweng itu sekalian, sehingga bisa dilihat langsung oleh pengunjung," kata Kepala Dinas Pariwisata Pemuda dan Olah Raga (Dispora) Kabupaten Wonogiri, Sentot Sujarwoko.

Menurut rencana, Badan Geologi Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) akan menyerahkan pengelolaan Museum Karst Indonesia kepada Pemkab Wonogiri, setelah 2019 mendatang. Museum geologi itu berada di Desa Gebangharjo, Kecamatan Pracimantoro, Kabupaten Wonogiri.

Kepala Dinas Pariwisata Pemuda dan Olah Raga (Dispora) Kabupaten Wonogiri, Sentot Sujarwoko mengatakan, rencana penyerahan pengelolaan museum tidak hanya di Wonogiri, namun juga museum-museum yang dikelola Badan Geologi di seluruh daerah Indonesia. "Baru-baru ini saya ke Bandung, bertemu dengan Badan Geologi. Katanya semua museum di daerah-daerah akan diserahkan kepada pemerintah daerah, termasuk Museum Karst Indonesia," katanya, baru-baru ini.

Menanggapi rencana tersebut, Pemkab tidak keberatan apabila diserahi wewenang mengelola Museum Karst. Namun, pihaknya belum mengetahui Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) yang akan diberi wewenang untuk mengelola museum itu. "Mungkin saja Dispora, Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) atau yang lainnya. Saya belum tahu," terangnya.

Tunggu Perbaikan

Museum Karst Indonesia mengalami kerusakan karena dilanda banjir 28 November 2017 lalu. Oleh karenanya, rencana perbaikan museum akan disusun mulai 2018 ini. Adapun perbaikan fisiknya kemungkinan dimulai 2019 mendatang.

Setelah perbaikan selesai, museum akan diserahkan kepada Pemkab. Museum Karst Indonesia diresmikan 30 Juni 2009. Bangunan museum berdiri di atas tanah milik Pemkab seluas 30 hektare. Museum dibangun tiga lantai.

Lantai pertama menampilkan sejarah bumi, pemanfaatan bebatuan karst, gambaran air dan tanah di kawasan karst, replika gua, sampel bebatuan karst, diorama manusia purba, keragaman flora dan fauna karst, replika manusia purba, kearifan lokal kawasan karst.

Lantai dua menampilkan peta sebaran karst dunia, proses terjadinya batuan gamping, kawasan karst di Indonesia, dan maket kawasan karst. Sedangkan lantai tiga menampilkan pemutaran film karst dan ruang serbaguna.

Di sekitar kawasan Museum Karst juga menawarkan panorama alam yang mepesona dan alami. Salah satu objek pilihan adalah beberapa gua yang sering dikunjungi wisatawan. Antara lain Gua Tembus, Gua Sodong, Gua Potro Bunder, Gua Mrica, Luweng Sapen. 

(Khalid Yogi /SMNetwork /CN40 )

Let's block ads! (Why?)

http://www.suaramerdeka.com/news/detail/24971/Luweng-Museum-Karst-Akan-Dibuka

Bagikan Berita Ini

0 Response to "Luweng Museum Karst Akan Dibuka"

Post a Comment


Powered by Blogger.