Pantai Pungkruk Belum Juga Tersentuh

JEPARA, suaramerdeka.com– Tahun ini Pemkab Jepara fokus pengembangan pariwisata. Sejumlah objek wisata mendapat perhatian untuk dikembangkan, termasuk objek wisata pantai. Namun, dari sekian banyak wisata pantai yang dikelola Pemkab Jepara, Pantai Pungkruk di Desa Mororejo, Kecamatan Mlonggo agaknya belum menjadi perhatian Pemkab, sehingga belum tersentuh.

Bahkan setelah pembongkaran puluhan tempat karaoke pada pertengahan 2015 silam, rencana pengembangan belum terealisasi. Dalam program pembangunan pariwisata, konsep pengembangan Pantai Pungkruk pun belum jelas.

Pernah diwacanakan menjadi objek wisata pantai dengan fasilitas lengkap, namun kandas. Pernah pula digagas menjadi objek wisata pantai sederhana, karena anggaran terbatas, juga belum teralisasi. Kabarnya Agustus mendatang pengembangan objek itu baru akan dibahas.

Wakil Bupati Jepara, Dian Kristiandi menjelaskan, konsep pengembangan Pantai Pungkruk ke depan sebenarnya sudah ada dalam rencana induk pengembangan pariwisata (RIPP). Rencana ini akan dibahas bersama DPRD Jepara dan sudah masuk dalam program legislasi daerah (Prolegda) tahun ini.

‘’Kemungkinan sudah bisa dibahas Agustus atau September. Proses komunikasi juga dilakukan dengan Pemprov Jateng agar sesuai dengan regulasi dan tidak bertentangan dengan aturan di atasnya,’’ terang Wabup, singkat.

Target Meleset

Pembangunan bekas pusat karaoke itu memang tak sesuai target. Saat itu, muncul rencana pembangunan kawasan itu menjadi destinasi wisata pantai yang lengkap. Mulai dari pantai, dermaga, wisata mangrove hingga menjadi pusat kuliner laut. Anggarannya mencapai puluhan miliar. Namun rencana hingga kini belum terealisasi.

Muncul pula rencana pembangunan lebih sederhana dengan mengandalkan Banprov tahun 2016 sebesar Rp 1 miliar. Namun anggaran itu pun tak cair. Di saat bersamaan, dari APBD dikucurkan Rp 200 juta. Namun anggaran itu banyak diserap untuk dana kompensasi bagi pengusaha karaoke. Sisanya untuk pembangunan kawasan ala kadarnya.

Dari pantauan lapangan, di kawasan itu masih banyak puing-puing bangunan berupa batu bata masih berserakan. Semak-semak pun tumbuh lebat. Ada pun gazebo milik Diparbud diamnfaatkan sejumlah warga untuk berjualan.

(Adi Purnomo /SMNetwork /CN40 )

Let's block ads! (Why?)