JAKARTA, suaramerdeka.com- Iklim berusaha industri tekstil di Indonesia, dianggap kurang kondusif. Hal itu antara lain ketika harus mendatangkan mesin dari luar negeri yang disertai oleh kehadiran tenaga ahli. Demikian pendapat dari Presdir PT Nutek Kawan Mas, Yuwenta Hendrika, di sela-sela acara pembukaan Pameran Asesoris dan Mesin Tekstil Indonesia "Indo Intertex 2018 di Arena Pekan Raya Jakarta, Kemayoran, Jakarta, kemarin.
"Adanya tenaga ahli dari negara asal mesin, sering dihadapkan dengan masalah izin keluar masuk (exit permit) yang tidak lancar," ujarnya.
Dia memperkirakan, jika iklim industri tekstil yang sudah lampu kuning itu dibiarkan, maka akan mengancam keberlangsungan industri sendiri. Di mana banyak orang menggantungkan hidupnya. "Saya ingin pemerintah terus memberi dukungan agar industri tekstil di Indonesia bukan hanya bisa bertahan tapi terus meningkat," katanya.
Jika tidak ada keberpihakan dari pemerintah, menurut Yuwenta, maka industri tekstil akan melakukan ke negara lain. Saat ini tujuan relokasi industri tekstil adalah negara Vietnam, India, dan Bangladesh.
(Budi Nugraha /SMNetwork /CN40 )
http://www.suaramerdeka.com/news/detail/22084/Iklim-Berusaha-Industri-Tekstil-Kurang-KondusifBagikan Berita Ini
0 Response to "Iklim Berusaha Industri Tekstil Kurang Kondusif"
Post a Comment