Search

Budidaya Kopi Merapi Mulai Menggeliat

SLEMAN, suaramerdeka.com  - Seiring maraknya tren minum kopi khususnya di kalangan anak muda, sektor budidaya tanaman kopi turut menggeliat. Petani kopi di Sleman pun kembali bangkit setelah sempat terpuruk akibat erupsi tahun 2010.

Data di Dinas Pertanian, Pangan, dan Perikanan (DP3) setempat mencatat luasan lahan budidaya kopi saat ini sekitar 350 hektare. Meski masih belum sebanyak sebelum ada kejadian erupsi yang luasannya mencapai 500 hektare, namun perkembangan itu dinilai cukup positif.

Sentra budidaya kopi Merapi tersebar di Kecamatan Cangkringan, dan Pakem. "Sekarang sudah ada kurang lebih 350 hektare lahan yang ditanami kopi terdiri dari 300 hektare kebun kopi robusta, dan 50 hektare jenis arabika," kata Kabid Hortikultura dan Perkebunan DP3 Sleman Edy Sriharmanto, Jumat (27/4).

Menurut Edy, melimpahnya produksi kopi jenis robusta karena dipengaruhi oleh faktor lokasi. Sebab, budidaya kopi arabika lebih cocok pada ketinggian 900 meter diatas permukaan laut. Sedangkan di Sleman, area perkebunan yang memenuhi persyaratan itu terbatas. Sehingga, petani lebih memilih budidaya kopi robusta.

"Kami selalu menganggarkan dana untuk pengembangan budidaya kopi. Tahun ini sudah disiapkan program bantuan 4.000 bibit pohon kopi untuk diberikan ke petani di kawasan sentra," paparnya.

Edi mengungkapkan, pembudidayaan tanaman kopi masih menghadapi kendala terutama berkaitan minat warga yang cenderung lebih tertarik bekerja sebagai penambang pasir.

Meski diakui penanaman kopi di sekitar lereng Merapi, rawan terdampak erupsi namun menurut dia, persoalan itu tidak bisa hanya disikapi dengan cara membiarkan lahan tanpa diolah. Untuk meminimalisir kendala itu, pihaknya menyarankan agar petani menanam jenis robusta yang cocok di daerah dataran rendah.

(Amelia Hapsari /SMNetwork /CN33 )

Let's block ads! (Why?)

http://www.suaramerdeka.com/news/detail/24751/Budidaya-Kopi-Merapi-Mulai-Menggeliat

Bagikan Berita Ini

0 Response to "Budidaya Kopi Merapi Mulai Menggeliat"

Post a Comment


Powered by Blogger.