BATANG, suaramerdeka.com- Guna mengatasi serta mengurangi bayi lahir stunting atau gizi buruk, Bupati Batang, Wihaji, memerintahkan kepala puskesmas dan bidan desa untuk dapat mendeteksi secara dini dengan Kuesioner Pra Skrining Perkembangan (KPSP).
Hal tersebut disampaikan Bupati Wihaji saat meninjau bakti sosial pemeriksaan tumbuh kembang anak di Pendopo Kantor Bupati Batang, Sabtu, (7/4).
''Menurut ilmu kedokteran, bayi lahir stunting bisa diatasi atau dideteksi dini melalui KPSP. Itu dilakukan oleh kepala puskesmas secara optimal sehingga dapat meminimalisir atau mengurangi bayi lahir stunting,'' ujarnya.
Wihaji juga menyampaikan, guna mencegah terjadinya stunting pada anak, ibu perlu mengkonsumsi asupan gizi yang layak. Terutama selama masa kehamilan hingga anak lahir dan berusia 18 bulan. Pada dasarnya, kelangsungan hidup dan kesehatan anak tidak dapat dipisahkan dari kesehatan sang ibu sendiri.
''Ini tugas kepala puskesmas dan bidan desa untuk "memperhatikan" orang hamil, agar tidak kekurangan asupan gizi dan secara berkelanjutan melakukan pemeriksaan,'' katanya.
Ia juga berharap, setelah melihat anak-anak yang cukup banyak terkena stunting, dinas kesehatan dan puskesmas membuat data berapa banyak bayi yang mengalami stunting. Sehingga bisa tahu data anak yang mengalami stunting berat maupun ringan. Hal ini agar Pemkab dapat lebih cepat lagi melakukan penanganan.
''Anak-anak stunting butuh perhatian dan pemeriksaan lebih lanjut. Untuk itu, kami harap dinas kesehatan dan puskesmas bisa lebih proaktif mengetahui kondisi di tengah masyrakat,'' pinta Wihaji.
(Trisno Suhito /SMNetwork /CN40 )
http://www.suaramerdeka.com/news/detail/22349/Bupati-Batang-Minta-Kepala-Puskesmas-dan-Bidan-Kurangi-Bayi-Lahir-StuntingBagikan Berita Ini
0 Response to "Bupati Batang Minta Kepala Puskesmas dan Bidan Kurangi Bayi Lahir Stunting"
Post a Comment