MASARAN, suaramerdeka.com- Hingga saat ini, para petani di Sragen masih membutuhkan alat produksi pertanian (alsintan). Pasalnya, keberadaan alsintan itu dipergunakan untuk meningkatkan produksi pertanian, seperti panen padi dan tanaman pangan lainnya. Alsintan yang dibutuhkan antara lain berupa traktor tangan, combine harvester atau alat pemanen padi dan transplanter atau alat penanam padi. Juga pompa air untuk mendukung ketersediaan air bagi tanaman yang ada di sawah.
Para petani masih banyak bergantung dari bantuan pemerintah pusat, termasuk yang melalui anggota DPR RI. Untuk Sragen, alsintan yang paling banyak diminta adalah transplanter dan combine harvester. Alsintan sangat dibutuhkan karena jumlah petani di Sragen selalu berkurang, Anggota DPR RI dari Fraksi PDI Perjuangan (PDIP) Agustina Wilujeng Pramestuti mengatakan, meski masih sangat dibutuhkan tapi ternyata jumlahnya tidak seperti yang diharapkan. Kuota yang dia dapat dan kuota yang
diterima kabupaten tidak memenuhi. Tetapi pelan-pelan kebutuhan akan alsintan itu dipenuhi oleh pemerintah.
“Alsintan sebagian sudah didistribusikan. Kami berharap yang lainnya segera menyusul karena memang masih banyak yang membutuhkan,” kata Agustina, tatkala ditemui seusai acara Sosialisasi Empat Pilar Kebangsaan, sebagai anggota MPR RI, Rabu (25/4) sore.
Sosialisasi digelar di rumah Sugiyamto, tokoh masyarakat Desa Pilang, Kecamatan Masaran. Acara juga dihadiri Ketua DPC PDIP Sragen Untung Wibawa Sukawati, Sekretaris DPC Suparno beserta anggota DPRD Sragen dari Fraksi PDIP. Apalagi permintaan alsintan untuk para petani juga untuk seluruh Indonesia.
Legislator yang duduk di Komisi IV DPR RI yang membidangi masalah pertanian, perkebunan, kehutanan, perikanan, kelautan dan ketahanan pangan ini mengemukakan, meski dirinya berasal dari daerah pemilihan Jawa Tengah IV (Kabupaten Sragen, Karanganyar dan Wonogiri), tapi ternyata permohonan alsintan juga datang dari seluruh Jawa Tengah, bahkan luar daerah. Salah satu daerah yang juga sangat membutuhkan alsintan, khususnya traktor adalah Kabupaten Brebes.
Disitu ada desa-desa yang sama sekali petaninya tidak memiliki traktor. Ketika dia mempertanyakan hal itu ke kabupaten setempat, dikatakan memang jatahnya sedikit dan memang tidak cukup.
“Memang banyak daerah yang juga butuh alsintan, tidak hanya Sragen saja, tetapi juga seperti Brebes dan Blora. Biasanya komunikasinya hanya dengan satu dua dinas saja, sekarang ada 11 dinas yang harus dikomunikasikan” tandasnya.
Untuk Brebes sendiri, dirinya sudah tiga tahun berturut-turut mengupayakan bantuan alsintan. Karena disana memang pertaniannya juga luar biasa, wilayahnya juga luas, sarana prasarananya masih kurang dan memang banyak petani yang butuh alsintan.
“Petani butuh alat yang modern, sehingga produksi padi bisa naik,” tegasnya.
Agustina mengungkapkan, combine harvester yang kecil dan transplanter memang paling banyak dibutuhkan. Kepala Badan Ketahanan Pangan (BKP) M Djazairi mengatakan, petani di Sragen memang masih banyak dibutuhkan. Keberadaan alsintan sangat membantu petani meningkatkan hasil pertanian.
“Alsintan yang modern sangat membantu kerja petani, mulai dari menanam hingga memanen, termasuk meningkatkan hasil produksi pertanian,” katanya.
Apalagi jumlah petani di Sragen terus mengalami penurunan, sehingga alsintan bisa diandalkan petani dalam menggarap lahannya.
(Basuni Hariwoto /SMNetwork /CN42 )
http://www.suaramerdeka.com/news/detail/24765/Jumlah-Petani-Terus-Turun-Alsintan-Sangat-DibutuhkanBagikan Berita Ini
0 Response to "Jumlah Petani Terus Turun, Alsintan Sangat Dibutuhkan"
Post a Comment