SEMARANG, suaramerdeka.com– Pembongkaran bangunan pedagang kreatif lapangan (PKL) Barito terus berlanjut secara bertahap. Kali ini pembongkaran dilakukan di dua wilayah, yakni Kelurahan Sambirejo dan Kelurahan Rejosari.
Para pedagang tidak bisa berbuat banyak melihat bangunan tempat mereka mengais rezeki harus luluh lantak oleh alat berat Excavator yang diterjunkan oleh Dinas Perdagangan Kota Semarang. “Kemarin (Sabtu7/4), kami membongkar dua tempat, yakni Kelurahan Sambirejo dan Rejosari. Rejosari ada 60 bangunan, tapi baru 30-an bangunan yang dibongkar. Lainnya, meraka meminta waktu hingga hari Senin untuk membongkar sendiri,” kata Kepala Dinas Perdagangan Kota Semarang, Fajar Purwoto. Minggu (8/4).
Ada dua tim, satunya di Kelurahan Sambirejo, ada 60 PKL 20 rumah, sudah dirobohkan 15 bangunan. Sisanya juga meminta waktu hingga Senin akan dibongkar sendiri,” katanya.
Fajar mengapresiasi para pedagang yang bersikap kooperatif. “Bahkan mereka mau membongkar sendiri dan siap pindah tanpa masalah apa pun. Pada pedagang di Kelurahan Rejosari mayoritas memilih menempati pasar Klitikan Penggaron, sebagian yang lain menempati Pasar Suryokusomo. Sedangkan warga di Kelurahan Sambirejo, ditempatkan di Masjid Agung Jawa Tengah (MAJT), untuk penghuni rumah ditempatkan di Rusunawa Kudu,” katanya.
Ditargetkan maksimal minggu keempat, lanjut Fajar, PKL mulai dari wilayah Mlatiharjo hingga Bugangan, selesai semua. “Untuk wilayah Gayamsari menunggu penyelesaian di daerah Pandean Lamper. Sedangkan untuk PKL Barito di daerah Jembatan Citarum hingga Jalan Majapahit dijadwalkan 16 April sudah rata dengan tanah. Khusus Kelurahan Karangtempel kami jadwalkan Mei," jelasnya.
Lurah Rejosari, Rahayu Ningsih mengatakan, tidak ada kendala berarti dalam pembongkaran PKL Barito di wilayahnya. “Karena memang sudah dilakukan sosialisasi sejak lama, bahwa wilayah tersebut akan dilakukan pembangunan normalisasi sungai Banjir Kanal Timur. Mereka sudah mengetahui akan direlokasi. Mereka sejak awal sudah menyetujui, tidak ada masalah,” katanya.
Sementara itu, salah satu pedagang, Kaswadi, sebetulnya mengaku sedih. Sebab, sejak kecil ia telah mengais rezeki di kawasan Jalan Barito. “Bagaimana tidak sedih, saya sudah 30 tahun mengais rizeki di sini. Sudah lama di sini, tiba-tiba dipindah kan harus babat alas lagi. Tapi apa boleh buat,” ujarnya.
(Yulianto /SMNetwork /CN40 )
http://www.suaramerdeka.com/news/detail/22431/Ka-Dinas-Perdagangan-Kota-Semarang-Apresiasi-Sikap-Kooperatif-PedagangBagikan Berita Ini
0 Response to "Ka Dinas Perdagangan Kota Semarang Apresiasi Sikap Kooperatif Pedagang"
Post a Comment