SEMARANG, suaramerdeka.com- Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (Hipmi) Jateng bergejolak. Ketua Umum Badan Pengurus Daerah (BPD) Jawa Tengah yang terpilih secara aklamasi pada Musyawarah Daerah (Musda) Hipmi XIV 29 Juli 2017, didesak mundur oleh semua Badan Pengurus Cabang (BPC) Hipmi Kabupaten/Kota.
Desakan untuk segera mundur diungkapkan oleh seluruh BPC Hipmi di 25 Kabupaten dan Kota se-Jateng yang mengadakan pertemuan di Semarang, Kamis (12/4).
Ketua Umum BPC Hipmi Cilacap, Enny Kusumaningrum menuturkan, BPD Hipmi Jateng telah melaksanakan Musda XIV. Dalam Musda tersebut, terpilih secara aklamasi Ferry Firmawan sebagai Ketua Umum BPD Hipmi Jateng periode 2017-2020. Namun hingga saat ini belum dilakukan pelantikan terhadap kepengurusan hasil Musda.
"Dinamika Hipmi Jateng semakin hari kian tidak menentu. Kegiatan dan kepengurusan Hipmi Jateng juga vakum karena tidak ada koordinasi dan komunikasi yang baik antara Ketua terpilih BPD Hipmi Jateng dengan BPC Hipmi se-Jateng. Selama ini kami berupaya menjalin komunikasi yang baik, namun tidak ada komitmen sama sekali," tuturnya.
Ketua BPC Hipmi Demak, Rudy Prasetiyo mengatakan, seluruh BPC Hipmi di Jateng sebelumnya telah mengadakan pertemuan. Kali pertama di Yogyakarta pada Desember lalu dan ini pertemuan keempat. Hasil pertemuan adalah para Ketua BPC Hipmi se-Jateng sepakat memohon dengan sangat kepada Ketua Umum Badan Pengurus Pusat (BPP) untuk segera mengambil langkah strategis menyelamatkan BPD Hipmi Jateng.
"Kami berharap BPP Hipmi Pusat di Jakarta untuk segera merespons permintaan BPC Hipmi. Kami sudah sepakat meminta BPP menunjuk caretaker untuk mengambil alih kepemimpinan saudara Ferry sampai terselenggaranya Musda selanjutnya," harapnya.
Dikatakannya, semua keputusan ada di tangan BPP. Siapa caretaker yang akan ditunjuk menjadi kewenangan BPP.
Ketua BPC Hipmi Solo Syamsul Hadi berharap BPP segera merespons karut marut yang terjadi di dalam kepengurusan Hipmi Jateng. Selama ini banyak dampak yang ditimbulkan akibat vakumnya kegiatan Hipmi. Seperti belum dilantiknya beberapa BPC antara lain BPC Semarang, Wonosobo, Demak, dan Cilacap. Selain itu, selama hampir setahun ini sama sekali tidak ada kegiatan. Bahkan, Musyawarah Cabang (Muscab) yang harusnya dilaksanakan sama sekali tidak ada.
Keluhan Ketua BPC Hipmi kabupaten dan kota direspons positif oleh para senior BPD Hipmi Jateng. Mantan Ketua Umum BPD Hipmi Jateng periode 2008-2011, Radit mengungkapkan, Hipmi merupakan organisasi kader. Kepentingan Hipmi adalah kepentingan persahabatan dan persaudaraan antaranggota.
Selama ini di Hipmi Jateng tidak pernah terjadi permasalahan sepelik ini. Tapi yang terjadi sekarang tidak ada komunikasi yang baik antara Ketua BPD Jateng dengan seluruh anggota BPC. Bahkan komunikasi dengan sejumlah senior juga belum dilakukan.
"Saya berharap ada evaluasi yang sangat masif, mengambil langkah strategis agar BPP segera menunjuk caretaker untuk mengambil alih kepemimpinan Ketua Hipmi Jateng. Kami sebagai senior berupaya untuk menyerap, memfasilitasi, dan menjembatani permasalahan ini," ujarnya.
Upaya serupa juga dilakukan mantan Ketua BPD Hipmi Jateng periode 2011-2014, Dede Indra Permana. "Saya sudah meminta saudara Ferry untuk menjalin komunikasi yang baik dengan anggota BPC dan sejumlah senior. Tapi tidak dilaksanakan sampai sekarang. Seharusnya sebagai ketua harus bisa mengayomi anggota, namun ini sama sekali tidak ada respons positif. Kalau memang kebersamaan dalam Hipmi Jateng tidak bisa terjalin dengan baik, saya berharap caretaker bisa mengambil alih peran saudara Ferry," katanya.
Mantan Bendahara Umum Hipmi Jateng periode 2014-2017, Steve Suryaatmadja mengatakan, gonjang-ganjing kepengurusan Hipmi Jateng menjadi keprihatinan sejumlah senior. Banyak kegiatan yang semestinya dilaksanakan tidak bisa dilakukan. Ketua Hipmi Jateng terpilih justru membuat permasalahan semakin meruncing karena tidak ada iktikad baik menjalin komunikasi dengan para anggotanya. "Senior berharap agar karut marut ini segera terselesaikan. Program Hipmi Jateng juga bisa segera dilaksanakan dengan baik tanpa persoalan," harapnya.
Marwah Organisasi
Sementara itu, Ketua Umum BPD Hipmi Jateng Terpilih Ferry Firmawan mengatakan, kepengurusan BPD Hipmi Jateng untuk periode 2017-2020 telah terbentuk dan sudah ada Surat Keputusan (SK) yang ditandatangani Ketua Umum dan Sekjen BPP Hipmi.
Kepengurusan sudah dikukuhkan dan disaksikan oleh Gubernur Jateng namun tengah dipersiapkan BPP Hipmi untuk langkah organisasi berikutnya.
Mengenai tanggapan beberapa BPC yang meminta pihaknya untuk mengundurkan diri, menurut dia, itu adalah BPC yang sejak awal memang tidak memberikan surat rekomendasi saat dimulainya Musda.
Pihaknya berharap semua anggota Hipmi Jawa Tengah bisa menjaga marwah organisasi yaitu dengan tetap menjaga Hasil Musda 2017. Selain itu, konsisten dan berkomitmen untuk terus mencetak wirausaha muda sebagai bentuk pengabdian kepada negara dengan mengurangi pengangguran serta ikut bertanggung jawab atas terwujudnya masyarakat Jawa Tengah yang adil makmur.
"Sudah saatnya kita membangun Jawa Tengah dengan segala potensi kekuatan pengusaha muda dan bersama-sama bersinergi dengan semua komponen kaum muda Jawa Tengah," terangnya.
(Fista Novianti /SMNetwork /CN41 )
http://www.suaramerdeka.com/news/detail/22960/Ketua-Hipmi-Jateng-Didesak-MundurBagikan Berita Ini
0 Response to "Ketua Hipmi Jateng Didesak Mundur "
Post a Comment