Lima Kelurahan di Kota Solo Jadi Pioner Perubahan

SOLO, suaramerdeka.com- Lima kelurahan di Kota Solo dinyatakan lolos seleksi tingkat kecamatan dan selanjutnya mengikuti tahapan tingkat kota sebagai kelurahan pioner perubahan. Perwakilah kelurahan pioner yang terpilih nanti menjadi panutan bagi kelurahan-kelurahan berada pada satu kecamatan.

"Ada lima kelurahan yang sudah lolos seleksi sebelumnya. Kami bakal melakukan penilaian untuk kelurahan Keprabon," Kata Kepala Dinas Pemberdayaan Perempuan Perlindungan Anak dan Pemberdayaan Masyarakat Solo Widdi Srihanto, Kamis (5/4).

Seleksi kelurahantingkat Kota Solo yang terselenggara di Pendapi Prangwedanan Mangkunegaran, dihadiri berbagai lapisan masyarkat dan berbagai Organisasi Perangkat Daerah (OPD) Kota Surakarta. Tim penilai 30 orang, terdiri dari berbagai latar belakang profesi. Mereka melakukan penilaian terhadap lima kelurahan yang berkompetisi.

Yakni Kelurahan Keprabon dari Kecamatan Banjarsari, Kelurahan Penumping mewakili Kecamatan Laweyan, Kelurahan Tipes dipilih mewakili Kecamatan Serengan, Kelurahan Kampungbaru dari Kecamatan Pasarkliwon, dan Kelurahan Sewu mewakili Kecamatan Jebres.

‘’Kelurahan tersebut menjadi kami ambil pada penilaian tingkat kelurahan, sehingga nantinya perwakilah kelurahan terpilih dapat menjadi panutan bagi keluraha ? kelurahan yang berada pada satu kecamtannya,’’ ungkap Widdi.

Dalam sambutannya, Widdi mengatakan pengembangan potensi kelurahan penting dalam memberikan kesejahteraan masyarakat. Utamanya adalah strategi perangkat kelurahan sebagai ujung tombak dari pemerintahan mampu menggali dan mengembangkan secara maksimal potensi kelurahan masing-masing.

"Kami ingatkan kembali untuk terus meningkatkan dan mengavaluasi program-program Wasis, Waras, Wareg, Mapan Papan (3WMP) yang harus diterapkan. Dalam lomba itu kami bakal menilai sejauh mana program tersebut terlaksana ditiap kelurahan,’’ ungkapnya.

Menurutnya masalah kelurahan tidak hanya menjadi tanggung jawab Lurah, melainkan Pembinaan Kesejahteraan Keluarga (PKK) dan Lembaga Pemberdayaan Masyarakat Kelurahan (LPMK) yang dikoordinatori oleh camat.

Dalam seleksi ini bukan soal menang atau kalah, melainkan dari kegiatan tersebut Pemkot dapat melakukan evaluasi dan dapat memetakan program-program ke depan untuk pengembangan Kota Bengawan.

‘’Kegiatan tahunan yang selalu diadakan itu, diharapkan dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Jadi kekurangan pada tahun ini, dapat diatasi pada tahun- tahun selanjutnya,’’ jelasnya.

(M Ilham Baktora /SMNetwork /CN34 )

Let's block ads! (Why?)