Soal Cawapres, PPP Tahu diri

SEMARANG, suaramerdeka.com- Partai Persatuan Pembangunan (PPP) tidak akan meniru langkah ketua umum partai politik lain, yang telah mendeklarasikan diri sebagai bakal calon wakil presiden (cawapres) untuk mendampingi Joko Widodo. Apalagi, banyak orang yang ingin menjadi cawapres Jokowi.

"PPP tahu diri bahwa pembahasan bakal cawapres Pak Jokowi tidak bisa diajukan sendiri. Sebab, pengusung Pak Jokowi setidaknya ada lima parpol," kata Ketua Umum PPP M Romahurmuziy saat membuka Musyawarah Nasional Alim Ulama PPP di Hotel Patrajasa Semarang, Jumat (13/4).

Menurutnya, PPP tidak bisa memaksakan diri menyodorkan nama cawapres. Sebab, tidak mungkin PPP ngotot sementara empat parpol lainnya tidak setuju.

"Atau misalnya PPP deklarasi cawapres besar-besaran, namun Pak Jokowinya tidak mau. Lalu PPP mau apa? Bisa saja bila parpol memaksa agar cawapresnya adalah orang tertentu, giliran Pak Jokowi yang 'mengalah' dan mempersilakan agar mereka mencari calon presiden yang lain saja," ujarnya berseloroh.

Maka dari itu, lanjutnya, PPP tidak maunggege mongsodan terlalu pagi untuk mengajukan nama cawapres. Dia mengibaratkan, PPP bagai gadis yang malu-malu saat dipinang oleh jejaka.

"Lebih baik mana, gadis yang malu-malu ataukah gadis yang malu-maluin (memalukan-Red)? Apalagi dalam Al Quran tertulis dengan jelas untuk memberikan amanah kepada seseorang yang memang ahli," tandasnya.

Yang utamanya, kata dia, nama yang diajukan memang harus cakal dalam bidangnya. Namun, hal itu juga tergantung pada Jokowi sebagai end user-nya.

"Jadi, PPP tidak perlu menyodorkan diri dan memaksa apalagi mem -fait accomplyPak Jokowi. Bahwa saya sering diajak bepergian dengan Pak Jokowi, barangkali karena beliau cocok berbicara dengan saya," paparnya disambut tepuk tangan peserta munas.

Dikatakan, dalam dua tahun terakhir ini, Jokowi sudah lima kali mengajak Romahurmuziy. Padahal biasanya, presiden hanya hadir dalam acara parpol lima tahun sekali.

(Saktia Andri Susilo /SMNetwork /CN42 )

Let's block ads! (Why?)