Search

Pemerintah Harus Jemput Bola Kunjungi Penyandang Difabel

SUKOHARJO, suaramerdeka.com- Persoalan difabel tidak hanya jadi urusan dinas sosial. Tapi semua pihak harus ikut baik masyarakat atau instansi lain. Misalnya dinas kesehatan dalam hal ini puskesmas dan rumah sakit.

"Sekarang ini pemerintah justru jemput bola langsung ke masyarakat. Banyak dokter yang langsung terjun menemui penyandang disabilitas," lanjut Eki Dwiastuti, relawan sosial penanggungjawab Sanggar Inklusi Mutiara Bunda, wadah bagi keluarga dan penyandang disabilitas Kabupaten Sukoharjo.

Sanggar Mutiara Bunda yang dirikan pada tahun 2011, adalah sanggar yang memberdayakan anak dan keluarga penyandang disabilitas di Kabupaten Sukoharjo pada Sabtu (21/4) dikunjungi oleh lebih dari 100 mahasiswa UIN Walisongo Semarang dalam kuliah lapangan.

Masih menurut Emi, Pemda Kabupaten Sukohadjo menjamin semua biaya kesehatan yang kalangan anak berkebutuhan khusus. Baik itu penyandang disabilitas yang berlatar keluarga kaya atau sebaliknya akan diperlakukan khusus dan istimewa.

"Puskesmas dan rumah sakit akan selalu memberi perhatian lebih bagi para penyandang disabilitas di Sukoharjo, dengan membebaskan seluruh biaya pengobatan. Langkah itu diperkuat pula dengan terbitnya peraturan daerah," kata Emi Dwiastuti.

Eki Dwiastuti mengaku memulai sebagai relawan sosial dan mendirikan sanggar sosial hanya bermodal Rp 250 ribu/bulan dengan berkeliling 14 desa di Kecamatan Gatak. "Ini tidak membuat saya miskin, tapi saya justru kaya dengan teman, sahabat dan relasi," lanjut Emi yang sebelumnya adalah seorang pengusaha mebel di Sukoharjo.

(Bambang Isti /SMNetwork /CN19 )

Let's block ads! (Why?)

http://www.suaramerdeka.com/news/detail/23983/Pemerintah-Harus-Jemput-Bola-Kunjungi-Penyandang-Difabel

Bagikan Berita Ini

0 Response to "Pemerintah Harus Jemput Bola Kunjungi Penyandang Difabel"

Post a Comment


Powered by Blogger.