Awak Angkudes Tuntut Penertiban Bus AKAP

BATANG, suaramerdeka.com- Puluhan awak angkutan pedesaan (angkudes) Bandar-Pekalongan menggeruduk gedung DPRD Batang, Selasa (3/4). Mereka menuntut agar bus-bus Antar Kota Antar Provinsi (AKAP) yang mangkal di terminal bayangan seperti di Bandar, Blado dan Pandansari segera ditindak.

Kehadiran bus-bus di luar terminal resmi merugikan pengemudi angkudes. Perwakilan paguyuban angkutan desa diterima Wakil Ketua DPRD Batang, Fauzi Fallas. Hadir juga Kepala Dinas Perhubungan, Murdiono, Kasatlantas Polres Batang, AKP M Adiel Aristo, dan jajaran Polres Batang.

Koordinator paguyuban angkutan desa Kustoyo mengatakan, mereka ingin ada solusi atas tuntutan mereka. ''Sopir angkudes dirugikan dengan adanya bus Akap seperti di Bandar, Blado dan Pandansari. Sebab penghasilan jadi menurun. Kami juga minta agar semua terminal bayangan yang ada supaya dikembalikan ke terminal resmi bus Akap,'' katanya.

Dia menjelaskan, sebelum bus-bus itu mangkal di terminal bayangan, setiap calon penumpang yang akan ke Jakarta atau kota lainnya menggunakan angkudes menuju terminal induk di Pekalongan. Namun sejak bus-bus mangkal di terminal tidak resmi, baik di Bandar, Blado dan Pandansari, calon penumpang tidak lagi menggunakan jasa angkudes.

Kepala Dinas Perhubungan Batang Murdiono mengatakan, sesuai peraturan Kementerian Perhubungan Darat, memang tidak diperbolehkan bus Akap mencari penumpang di terminal bayangan.

''Oleh karena, kami menyepakati tuntutan para sopir angkudes agar bus Akap di terminal bayangan ditertibkan,'' katanya.

Kasatlantas Polres Batang, AKP M Adiel Aristo mengatakan, terkait persoalan ini, harus dikembalikan pada regulasi. Pihaknya akan menindak tegas terhadap bus yang mengangkut penumpang di terminal tidak resmi.

''Bus-bus Akap yang tidak mematuhi aturan, seperti yang mengangkut penumpang di terminal bayangan akan kami tindak, kalau perlu akan kami kandangkan,'' tegasnya.

Wakil Ketua DPRD Batang, Fauzi mengatakan, DPRD menerima aspirasi pengemudi angkudes yang merasa dirugikan oleh kehadiran bus-bus Akap dan mengangkut penumpang di luar terminal resmi. Sesuai peraturan, bus memang tidak diperbolehkan mengangkut penumpang di terminal bayangan.

''Kami mendukung jika ini ditertibkan. Namun dari angkudes juga harus membangun komunikasi dengan agen Akap agar para penumpang yang sudah membeli tiket di agen jangan sampai terlantar di malam hari. Mereka harus ada kepastian difasilitasi menuju terminal dengan angkudes,'' katanya.

(Kasirin Umar /SMNetwork /CN40 )

Let's block ads! (Why?)