JAKARTA, suaramerdeka.com - Pameran Produk Kerajinan Internasional terbesar di tanah air, dan diklaim terbesar Asia Tenggara, Jakarta International Handicraft Trade Fair (INACRAFT 2018), kembali digelar untuk yang ke-20 kalinya di Jakarta Convention Center, tanggal 25-29 April 2018.
Dijelaskan Wakil Ketua Umum 2 ASEPHI Gusmardi Bustami, even akbar ini akan diikuti oleh 1.395 peserta dari seluruh pelosok tanah air. Terdiri dari para perajin, pengusaha, produsen, dan eksportir kerajinan. Serta beberapa negara sahabat juga akan ikut menyemarakkan pameran, dengan menampilkan produk kerajinan mereka.
"Jepang, Polandia, Uzbekistan, Korea Selatan dan beberapa negara anggota ASEAN tergabung dalam AHPADA (ASEAN Handicraft Promotion & Development Association) dipastikan mengijuti ajang ini," kata Gusmardi di Jakarta, Senin (23/4).
Dia menambahkan, setiap penyelenggaraannya, secara bergilir INACRAFT menampilkan kerajinan dari daerah tertentu di Indonesia sebagai ikon utama pameran.
Dalam ajang ini ditampilkan produk kerajinan, seni dan atraksi budaya Sumatera Utara sebagai ikon pameran dengan tema, “The Loftiness of North Sumatra” mendampingi tema sentral INACRAFT “Colouring the World”.
Di samping menampilkan produk kerajinan, ikon provinsi ini juga akan mengisi acara pembukaan dengan pagelaran kesenian seni musik dan hiburan budaya berupa tari-tarian selama pameran.
Pada pelaksanaan ini, Asosiasi Eksportir dan Pengusaha Handicraft Indonesia (ASEPHI), selaku penyelenggara menerbitkan buku sejarah 20 tahun perjalanan INACRAFT. Dari 120 booth di tahun pertama di tahun 1999), hingga menjelma menjadi lebih 1.300 booth.
Selain itu ada special booth dari Extended Program Anggota ASEPHI yang mengikuti Short Course Australia Award: International Business Readiness for Jewellery Design atas dukungan DFAT Australia.
Dalam sesi lainnya, dalam rangka memperingati 60 tahun hubungan diplomatik Indonesia-Jepang, juga akan ada acara menampilkan kesenian dan display produk kerajinan kolaborasi Indonesia dengan Jepang.
ASEPHI juga memberikan perhatian khusus dengan memberikan fasilitas promosi kepada kelompok Baduy Craft Banten dan Komunitas Diffabel dari Kriya Mata Kuching Bandung.
Produk kerajinan yang dipamerkan di INACRAFT akan dinilai oleh 10 orang juri professional, diseleksi dengan aplikasi e-judging untuk mendapatkan penghargaan INACRAFT Award. Produk terpilih dari 7 kategori, yaitu keramik, serat alami, tekstil, stone, wood, metal, dan bahan natural lainnya, akan didaftarkan pada program World Crafts Council Award of Excellence for Handicraft.
Selain mempunyai target menghadirkan 1.000 buyers, INACRAFT juga menyelenggarakan beberapa kegiatan pendukung. Seperti Business Matching, dan Craft Workshops. Ajang ini menargetkan 200.000 pengunjung, dengan transaksi retail Rp 149 miliar, serta kontrak dagang sebesar 12 juta Dolar AS.
(Benny Benke /SMNetwork /CN33 )
http://www.suaramerdeka.com/news/detail/24199/Inacraft-2018-Targetkan-Transaksi-Rp149-MiliarBagikan Berita Ini
0 Response to "Inacraft 2018 Targetkan Transaksi Rp149 Miliar"
Post a Comment