SURABAYA, suaramerdeka.com- Guna menambah pasokan beras, Pemerintah Provinsi Jawa Timur akan membeli 3.000 alat pengering gabah. Beras masih menjadi komoditas penyumbang inflasi yang terjadi pada November hingga Februari.
Tingginya kadar air dalam beras pasca panen di Provinsi Jawa Timur hingga 28, menyebabkan petani kesulitan menjual beras. Sedangkan Bulog hanya membeli beras dari petani bila kadar airnya rendah sekitar 14.
"Jadi permasalahannya kami butuh dryer untuk membuat kadar air dalam beras ini menjadi 14, inilah yang membuat ada panen raya tapi harga beras tinggi karena masih menjadi gabah kering panen. Kalau ada dryer InsyaAllah masalah ini teratasi," kata Soekarwo seperti dikutipRRI,Senin (23/4).
Usulan pengadaan dryer ini telah ia sampaikan kepada Menteri Perdagangan. Soekarwo mengatakan, Jatim membutuhkan sekitar 3.000 dryer dengan kapasitas 8 jam untuk memproses, dengan anggaran sekitar Rp 900 miliar. Selama ini alat pengering gabah masih tersedia di Bulog saja. Itupun dengan memberdayakn 8 mesin saja.
Sementara itu, Produksi beras Jatim pada bulan Juni ini sebanyak 996.496 ton, dengan konsumsi 297.243 ton. Artinya ada surplus sebesar 699.253 ton. Selain itu, stok beras yang tersebar di seluruh gudang Bulog di Jatim pertengahan April ini, sebanyak 147.334 ton.
(RRI /CN41 )
http://www.suaramerdeka.com/news/detail/24222/Pemprov-Jatim-Akan-Beli-3000-Alat-Pengering-GabahBagikan Berita Ini
0 Response to "Pemprov Jatim Akan Beli 3.000 Alat Pengering Gabah"
Post a Comment