WONOGIRI, suaramerdeka.com- Pemerintah Provinsi Jawa Tengah menggenjot pembangunan 10 waduk di Jateng untuk meningkatkan ketahanan air. Pasalnya, masih banyak potensi air belum dikelola secara maksimal. Potensi air di Jateng 65 miliar meter kubik dan baru dikelola 1,8 miliar meter kubik
Kepala Dinas Pekerjaan Umum Sumber Daya Air Dan Penataan Ruang (Pusdataru) Provinsi Jateng, Prasetyo Budie Yuwono mengatakan, hanya sekitar 2,7 persen potensi air di Jateng yang sudah dikelola. "Potensi air di Jateng mencapai 65 miliar meter kubik. Sampai saat ini, yang sudah bisa dikelola baru 1,8 miliar meter kubik," katanya, saat mengunjungi Kabupaten Wonogiri, baru-baru ini.
Sepuluh waduk yang akan dibangun itu, antara lain Waduk Logung (Kabupaten Kudus), Gondang (Kabupaten Karanganyar), Ciluweng (Kabupaten Brebes), Bener (Kabupaten Purworejo), Randugunting (Kabupaten Blora), Jlantah (Kabupaten Karanganyar), Matenggeng (Kabupaten Cilacap), Jragung (Kabupaten Semarang), Dolok (Kabupaten Demak) dan Waduk Pidekso (Kabupaten Wonogiri).
Oleh karenanya, pemerintah menggenjot pembangun waduk dan embung. Apabila sepuluh embung di Jateng itu sudah dibangun, jumlah air yang bisa dikelola ditaksir naik menjadi 2,5 miliar meter kubik. Angka itu sebenarnya masih jauh di bawah potensi air yang mencapai 65 miliar meter kubik.
"Waduk Logung sudah 80 persen dibangun dan kami menargetkan selesai tahun ini. Waduk Gondang juga tahun ini sedangkan Waduk Pidekso mudah-mudahan tahun depan bisa selesai," ujarnya.
Perbaikan Waduk
Selain itu, sejumlah waduk akan diperbaiki. Antara lain Waduk Cengklik (Kabupaten Boyolali), Waduk Mulur (Kabupaten Sukoharjo), Waduk Cacaban (Kabupaten Tegal), dan Waduk Gajahmungkur (Kabupaten Wonogiri).
Dia mengungkapkan, jumlah waduk di Jateng saat ini 41 waduk. Dari seluruh waduk itu, volume air yang bisa dikelola baru berkisar 1,8 miliar meter kubik.
"Sejak 2008 lalu, Pemprov Jateng sudah membangun 81 embung. Selain itu, sebanyak delapan embung dibangun oleh swasta melalui corporate social responsibility (CSR). Rata-rata embung dibangun di atas lahan seluas satu hektare," imbuhnya.
Dia berpesan agar embung dirawat bersama masyarakat, sehingga bisa bertahan hingga puluhan tahun. "Kalau tidak dirawat nanti bisa banjir malah merusak tanaman," terangnya.
(Khalid Yogi /SMNetwork /CN40 )
http://www.suaramerdeka.com/news/detail/24129/Jateng-Genjot-Pembangunan-10-WadukBagikan Berita Ini
0 Response to "Jateng Genjot Pembangunan 10 Waduk"
Post a Comment