SOLO, suaramerdeka.com- Berbagai cagar budaya yang tersebar di wilayah Purwosari, ternyata memantik kepedulian warga setempat. Melihat potensi pengembangan tempat bersejarah tersebut sebagai destinasi wisata, mereka pun mencoba mempopulerkannya kepada khalayak.
Dikemas dalam Festival Budaya Purwosari 2018, Minggu (22/4), sederet kegiatan pun digelar warga demi tujuan tersebut. Bermula dari kirab yang diikuti tak kurang 1.000 peserta dari 14 RW dan 51 RT, festival itu pun berlangsung meriah.
Stasiun Purwosari, Omah Lawa, Rumah Sakit (RS) Slamet Riyadi DKT hingga Astana Yosoroto, dipilih sebagai jalur karnaval agar selaras dengan tujuan acara. "Selama ini potensi-potensi wisata itu belum tergarap maksimal. Misalnya Omah Lawa yang dulu pernah menjadi kantor bangsawan dan telah ditetapkan sebagai benda cagar budaya (BCB), saat ini justru tidak dimanfaatkan dengan baik. Padahal Omah Lawa bisa dijadikan sebagai public space, sehingga bisa memicu pemberdayaan warga sekitarnya," terang ketua panitia, Totok Edinyarto, di panggung utama festival.
Astana Yosoroto pun demikian. "Di sana dimakamkan jenazah pahlawan nasional Prof Dr Soepomo, yang terkenal sebagai ahli hukum, Menteri Kehakiman pertama, sekaligus salah satu penggagas UUD 1945. Seharusnya lokasi itu bisa dikembangkan menjadi salah satu destinasi wisata sejarah maupun pendidikan di Solo," jelas Totok.
Belum maksimalnya seluruh potensi destinasi itu, menurut Totok, jelas memerlukan peran serta aktif warga dan dukungan pemkot. Karena itu kegiatan kemarin juga menjadi bukti kesungguhan warga Purwosari, dalam mengoptimalkan keberadaan situs dan bangunan bersejarah di wilayahnya. Tak ketinggalan pula, berbagi potensi ekonomi dan budaya wilayah setempat ditampilkan agar festival kian semarak.
Wali Kota FX Hadi Rudyatmo pun mengapresiasi niat warga. Ia berharap, semangat dan kebersamaan warga untuk mempromosikan potensi wisata dan ekonomi wilayah Purwosari terus terjaga. Menurut Wali Kota, pemkot terus berupaya agar setiap potensi ekonomi dan budaya di seluruh wilayah bisa berkembang.
(Yusuf Gunawan /SMNetwork /CN40 )
http://www.suaramerdeka.com/news/detail/24125/Mematik-Kepedulian-Pada-Cagar-BudayaBagikan Berita Ini
0 Response to "Mematik Kepedulian Pada Cagar Budaya"
Post a Comment