Pedagang Panggungrejo Dukung PKL Masuk Pasar

SOLO, suaramerdeka.com -Pedagang Pasar Panggungrejo mendukung rencana pemindahan Pedagang Kaki Lima (PKL) di sepanjang Jalan KH Maskur-Jalan Ki Hajar Dewantara, Jebres, Solo, ke pasar tersebut. Para pedagang lama tidak khawatir pendapatan menurun setelah para PKL masuk ke dalam pasar.

‘’Kami bakal mendukung jika ada pemindahan PKL ke pasar itu. Namun, kekhawatiran kami mereka akan bertahan lama atau tidak. Masyarakat menganggap pasar tersebut merupakan pasar mati. Namun jika pedagang sudah siap dengan risiko kami tidak mempermasalahkan,’’ kata salah seorang pedagang pasar, Yohanes Edi, Kamis (5/4).

Yohanes mengatakan, Pemkot perlu melakukan perbaikan pasar terlebih dahulu. Mulai dari penataan kawasan, administrasi pasar serta aturan- aturan dibenahi, sehingga kehadiran PKL tersebut dapat menciptakan suasana jual beli yang lebih kondusif.

‘’Kami berharap Pemkot melakukan pembenahan terlebih dahulu di pasar itu. Jika tidak, pedagang baru mungkin tidak akan bertahan lama berjualan di pasar ini. Pendapatan di pasar itu berbeda jauh dibanding ketika kami berjualan di sepanjang Jalan Ki Hajar Dewantara.’’

Para pedagang di pasar perlu aktif memasarkan barang dagangan di luar pasar atau menggunakan media sosial dan internet. Menurutnya, dari 210 kios di pasar tersebut, hanya 50 kios yang aktif melakukan jual beli di pasar tersebut. Pedagang yang tidak bisa membayar uang sewa memilih keluar dari pasar.

Tetap Bersabar

Sementara itu, pedagang kuliner di Pasar Panggungrejo, Sukini mengatakan, omzet masih stabil. Yang penting sabar melakukan kegiatan di pasar itu. Berbeda dari pedagang kain atau tas di lantai dua. Mereka sudah memiliki pelanggan dan rata-rata memanfaatkan media sosial untuk pemasarannya. ‘’Pedagang kuliner banyak yang bertahan dan sabar,’’ katanya.

Pedagang lain, Suyadi mengaku selama 15 tahun berjualan makanan di kawasan itu pendapatan menjadi lebih baik. Selain itu nyaman dan lebih kondusif dibanding jualan di Jalan Ki Hajar Dewantara. ‘’Sebelumnya kami berjualan di pinggir jalan itu. Setelah ada penertiban dan kami diberikan lahan jualan di Pasar Panggungrejo.’’

Sementara itu koordinator PKL Jalan KH Maskur, Maryono mengatakan pihaknya masih mengkoordinasikan keputusan Pemkot untuk penertiban kepada pedagang di sepanjang jalan itu.

‘’Setelah audiensi terakhir di kantor Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Surakarta. Kami diberikan solusi berupa biaya pembongkaran sebesar Rp 65 ribu untuk bangunan permanen dan Rp 55 ribu untuk bangunan semipermanen.’’

Selain itu ada rencana untuk pemindahan PKL ke pasar-pasar di Kota Solo, salah satunya Pasar Panggungrejo. Namun keputusan itu belum sesuai harapan PKL, sehingga mereka akan bertahan di kawasan itu.

(M Ilham Baktora /SMNetwork /CN34 )

Let's block ads! (Why?)