Search

SMK Kesulitan Mendapat Jaringan Internet

SEMARANG, suaramerdeka.com- Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) yang memiliki basis pembelajaran teknologi informasi, ternyata selama ini mengalami kesulitan dalam mengakses infrastruktur jaringan. Padahal di SMK juga ada jurusan Teknologi Informasi (TI), sementara pengajar mau pun siswa tidak tahu secara langsung wujud teknologi terbaru seperti apa.

''Misalnya saja, kami para guru harus mengajarkan tentang jaringan fiber optik (FO) sementara kami sendiri tidak pernah melihat FO itu seperti apa, apalagi para siswa. Jadi, ada beberapa mata pelajaran yang diberikan hanya bentuk teori,'' ungkap Ketua SMK Net, Mualim, usai penandatanganan kerja sama dengan PT Telekomunikasi Indonesia (Telkom) Regional Jateng dan DIY di kantor PT Telkom Jl Pahlawan Semarang, Kamis (26/4).

Penandatangan dilakukan oleh Ketua SMK Net, Mualim, dengan Executive Vice President (EVP) Telkom Regional Jateng dan DI Yogyakarta Joko Rahardjo. Ada pun SMK Net merupakan gabungan dari seluruh kepala sekolah maupun pengelola SMK se Indonesia.

Lebih lanjut Mualim mengatakan, kesulitan mengakses infrastruktur jaringan telekomunikasi ini, disebabkan antara lain oleh lokasi SMK yang berada jauh dari jangkauan jaringan FO Telkom. Kemudian juga mengalami kesulitan untuk pengadaan FO. Akibatnya, SMK yang semestinya terdepan dalam memahami teknologi lebih banyak ketinggalan karena keterbatasan tersebut.

''Di sisi lain pemerintah mewajibkan SMK menghasikan tenaga siap pakai, sementara mengerti bentuknya saja belum pernah. Jadi ini menyebabkan ada semacam jarak antara SMK dengan dunia kerja,'' jelasnya.

Ia mencontohkan permasalahan jaringan ini ketika pemerintah mewajibkan seluruh SMK menggelar Ujian Nasional Berbasis Komputer (UNBK). Pihak sekolah terpaksa menggunakan modem yang harganya dirasa cukup mahal bagi pengelola SMK. ''Penggunaan modem pun tidak maksimal karena tidak semua jaringan seluler di daerah pedesaan bagus,'' ujarnya.

Dia menjelaskan, saat ini SMK Net memiliki anggota 483 sekolah yang di antaranya 140 sekolah berada di Jawa Tengah. Dari jumlah tersebut, masih ada sekitar 40 sekolah yang belum terkoneksi dengan fiber optik. "Kami mengharapkannya setiap sekolah yang belum mendukung fiber optik bisa tersambung," ujar dia.

Sementara itu,  pendiri SMK Net, Suwandono menjelaskan, melalui SMK Net diharapkan menjadi wadah untuk menyinergikan antara SMK dan dunia usaha. Menurutnya, selama ini antara kurikulum SMK dan dunia usaha masih belum link and match. Maka SMK perlu dukungan sesuai Inpres nomor 9 tahun 2016 tentang revitalisasi sekolah menengah kejuruan.

"Kami ingin ada peningkatan peran industri dalam hal ini BUMN dengan kurikulum SMK. Sehingga mutu pendidik dan tenaga didik, dapat disinkronisasi," ujar dia.

EVP Telkom Regional Jateng dan DI Yogyakarta, Joko Rahardjo, mendukung keinginan bagi seluruh SMK khususnya di Jateng untuk bisa terkoneksi dengan jaringan fiber optik. Ada pun untuk SMK yang berada di luar Jateng, akan dikoordinasikan dengan pimpinan PT Telkom masing-masing daerah. ''Jadi, kami siap mendukung penguatan jaringan internet bagi SMK, termasuk bertukar informasi tentang teknologi terbaru saat ini,'' jelasnya.

(Arie Widiarto /SMNetwork /CN40 )

Let's block ads! (Why?)

http://www.suaramerdeka.com/news/detail/24683/SMK-Kesulitan-Mendapat-Jaringan-Internet

Bagikan Berita Ini

0 Response to "SMK Kesulitan Mendapat Jaringan Internet"

Post a Comment


Powered by Blogger.