Search

Warga Terdampak Banjirkanal Timur Mulai Tempati Rusunawa

SEMARANG, suaramerdeka.com - Bangunan Rusunawa Kudu blok G mulai ditempati warga terdampak normalisasi Banjirkanal Timur, Jumat (20/4). Mereka berjumlah 44 KK, pemilik hunian di Kampung Tambakrejo, Tanjungmas, Semarang Utara. Untuk menjaga rasa keadilan, proses pengundian kamar hunian telah dilakukan beberapa waktu sebelumnya.

''Kami berterima kasih karena warga terdampak normalisasi Banjirkanal Timur bersedia ikhlas menenmpati relokasi di Rusunawa. Mudah-mudahan ini bukan tempat tinggal selamanya atau hanya bersifat sementara,'' papar Kepala Dinas Perumahan dan Kawasan Permukiman Kota Semarang, Muthohar, dalam acara slup-slupan hunian warga Rusunawa Kudu blok G, Jumat (20/4).

Para penghuni Rusunawa terebut diberikan kompensasi berupa gratis tinggal selama satu tahun. Ia berharap para penghuni nantinya mengalami perubahan ekonomi, sehingga mampu memiliki tempat tinggal sendiri. Hunian di blok G merupakan bangunan lima tingkat berjumlah 70 hunian. Memiliki fasilitas lebih baik dibandingkan blok-blok lainnya. Selain lebih luas, mebeler lebih lengkap.

''Di dalam hunian tersedia dua ruangan tempat tidur dengan springbead dan tempat tidur bertingkat, meja dan kursi, dapur, kamar mandi, serta tempat menjemur pakaian. ''Tahun 2018 ini rencananya juga akan dibangun dua twin blok rusunawa baru. Memiliki kapasitas 148 hunian,'' tambah dia.

Hanya saja, masih ada ratusan terdampak Banjirkanal Timur yang masih belum mendapatkan relokasi pengganti di rusunawa. Menurut Muthohar, mereka akan dicarikan tempat di Rusunawa Kudu blok E dan F. Beberapa penghuninya ada yang pindah atau tempat telah dikosongkan. Hanya saja, ia tidak merinci lebih lanjut berapa jumlah kekosongan hunian di kedua blok tersebut.

''Nanti akan dilakukan pengundian kembali, agar mendekati prinsip keadilan. Dua twin blok tahun ini diperkirakan akan mampu menampung jumlah penghuni yang belum tertampung atau mendapatkan relokasi. Masing-masing satu twin blok berkapasitas 74 hunian,'' ujar dia.

Selain itu, penghuni di bantaran Banjirkanal Timur ternyata ada juga pemilik kios. Penanganannya ternyata telah diselesaikan melalui Dinas Perdagangan Kota Semarang. Mereka telah ditempatkan di pasar relokasi seperti Barito Baru dan MAJT tahap dua. ''Untuk selanjutnya, kami akan melakukan koordinasi kembali dengan Dinas Perdagangan," terang dia.

Penghuni Baru Rusunawa Kudu blok G, M Sudarno (48), mengaku menerima dua kunci yakni no 5 dan 6 di lantai satu. Masing-masing milik ia dan anaknya. ''Kami dapat dua kunci karena satu milik anak saya yakni Tigor Budiarto. Kami langsung menempati hari ini, walaupun baru menaruh sebagian kecil barang,'' ungkap dia.

Sudarno menyatakan penghuni rusunawa tersebut seharusnya berjumlah 47 orang. Hanya saja tiga orang tidak memenuhi syarat. ''Mereka tidak memenuhi syarat-syarat administrasi. Jadi akhirnya tidak jadi tinggal di Rusunawa. Air dan listrik sudah menyala dengan lancar,'' imbuh dia.

Kepala UPTD Rusunawa, Eko Sulistyo, menyatakan, ada 74 KK yang awalnya mengajukan permohonan tinggal di Rusuanwa Kudu blok G. Ia mengaku, setelah melalui proses penyeleksian jumlahnya menjadi 45 KK saja yang memenuhi syarat akhir administrasi.

''Namun ternyata kemudian ada tambahan sembilan KK dari Kelurahan Sawah Besar. Jadi total dihuni 54 KK. Sedangkan hunian kosong masih ada 19 unit,'' kata dia.

(Arif Prayoga /SMNetwork /CN42 )

Let's block ads! (Why?)

http://www.suaramerdeka.com/news/detail/23917/Warga-Terdampak-Banjirkanal-Timur-Mulai-Tempati-Rusunawa

Bagikan Berita Ini

0 Response to "Warga Terdampak Banjirkanal Timur Mulai Tempati Rusunawa"

Post a Comment


Powered by Blogger.