PURBALINGGA, suaramerdeka.com- Munarja (60) seorang petani warga RT 3 RW 1 Desa Senon, Kecamatan Kemangkon, ditemukan tak bernyawa di sawah desa setempat, Selasa (24/4) sekitar pukul 08.00 WIB. Korban meninggal akibat hipertensinya kambuh.
Dari keterangan yang dihimpun, korban ditemukan dalam keadaaan telungkup di tengah sawah oleh Akhmad Kusen (50), sesama petani yang juga menggarap sawah di sekitar lokasi penemuan korban. Saksi kemudian memanggil temannya, Sukino (38) dan Tamiadi (60) yang juga ada di situ, memberi tahu jika Munarja meninggal.
"Tadinya dia (korban) tengah membuat galangan (pematang). Tiba-tiba saya lihat dia sudah telungkup dan meninggal. Kami lalu membawanya ke tepi jalan," kata Ahmad Kusen.
Sukino lalu memberi tahu hal tersebut ke perangkat desa dan Polsek Kemangkon. Mendapat laporan tersebut, polisi yang dipimpin Wakapolsek, Ipda Riyanto, dan tim medis dari Puskesmas Kemangkon lalu mendatangi lokasi kejadian dan melakukan oleh TKP. "Dari hasil visum luar terhadap korban oleh tim medis, tidak ditemukan tanda-tanda penganiayaan," kata Kapolsek Kemangkon, AKP Siswanto.
Dijelaskan, sebelumnya, sekitar pukul 06.30 WIB, korban diantar cucunya, Mega (15) menggunakan sepeda motor dari rumah ke sawah. Setelah mengantar, cucunya langsung pulang meninggalkan korban. Korban baru sebentar membuat pematang dengan cangkul dan ditemukan meninggal oleh para saksi.
"Dari keterangan pihak keluarga, korban diketahui memiliki riwayat penyakit hipertensi. Penyakitnya itu kambuh dan mengakibatkan korban meninggal," katanya.
Usai divisum, korban diserahkan keluarga dan dimakamkan.
(Ryan Rachman /SMNetwork /CN40 )
http://www.suaramerdeka.com/news/detail/24390/Hipertensi-Penyebab-Petani-Meninggal-di-SawahBagikan Berita Ini
0 Response to "Hipertensi, Penyebab Petani Meninggal di Sawah"
Post a Comment