SURABAYA, suaramerdeka.com - Direktur Perguruan Tinggi Keagamaan Islam (Diktis) Arskal Salim menegaskan bahwa sejak awal berdiri, Perguruan Tinggi Keagamaan Islam (PTKI) di Indonesia mengajarkan Islam moderat.
“DNA Perguruan Tinggi Keagamaan Islam Negeri, khususnya, adalah Islam moderat. Karena itu, apabila ada kalangan islamisme ingin mengubah bentuk dan sistem tata negara Indonesia ini ke khilafah patut diduga bukan dari kalangan PTKI,” terang Arskal saat menjadi pembicara kunci pada 2nd Annual Conference for Muslim Scholars (AnCoMS) Tahun 2018 di Surabaya, Minggu (22/4).
Menurut Arskal, saat ini Kementerian Agama sedang mengkampanyekan gerakan moderasi Islam (Islam wasathiyah), salah satunya melalui program Mengasah Jati Diri (Mengaji) Indonesia di kampus PTKI.
Koordinator Kopertais Wilayah IV Surabaya, Abd. A’la mengatakan AnComS 2018 dilatarbelakangi oleh keberagaman di Indonesia yang belakangan diwarnai arus ekstrem radikalisme dan liberalisme. Karena itu, sudah saatnya kaum muslim Indonesia menarik "pendulum" keberagamaan ke tengah melalui prinsip keislaman yang moderat.
“Gagasan Moderasi Agama yang digaungkan Kemenag harus juga diperkuat dengan aksi konkret semua pihak,” kata A’la yang juga Rektor UIN Sunan Ampel Surabaya.
Sementara itu Sekretaris Kopertais Wilayah IV Surabaya atas nama Panitia Pelaksana menjelaskan, 2nd AnCoMS merupakan ajang karnival akademik tahunan para akademisi muslim Indonesia. Berbagai makalah yang disajikan dalam konferensi ini adalah karya-karya pemikiran dan hasil penelitian dalam merespon Perkembangan Islam di Indonesia.
Selain Arskal Salim, narasumber lainnya adalah Senior Lecturer at the Faculty of Law, Monash University Nadirsyah Hosen dan Guru Besar UII Yogyakarta Mohammad Mahfud M.D.
(Kemenag /CN41 )
http://www.suaramerdeka.com/news/detail/24215/Kemenag-Kampanyekan-Moderasi-Islam-lewat-Program-Mengaji-IndonesiaBagikan Berita Ini
0 Response to "Kemenag Kampanyekan Moderasi Islam lewat Program Mengaji Indonesia"
Post a Comment