SOLO, suaramerdeka.com- Manajemen PT Bengawan Solo Trans tidak menampik temuan pelanggaran sopir Batik Solo Trans (BST) ugal-ugalan dan saling salip, serta sejumlah temuan lain hasil evaluasi Pemkot Surakarta. Manajemen berdalih para kru masih membutuhkan adaptasi dengan standar operasional prosedur (SOP) baru.
Para kru merupakan sopir bus kota yang lama, sehingga masih terbawa perilaku ugal-ugalan, saling salip untuk mengejar setoran. ‘’Mereka butuh cukup waktu untuk beradaptasi, karena terbiasa mengejar setoran,’’ ungkap Direktur Utama (Dirut) PT Bengawan Solo Trans, Farida Wardhatul Jannah.
Dikatakan, di Koridor 3 khususnya, hampir semua pengemudi berasal dari perusahaan otobus (PO) lama (bus kota yang diintegrasikan menjadi BST Koridor 3. Melalui pesan singkat, Farida menambahkan, selama ini manajemen telah berusaha mengubah perilaku para pengemudi tersebut.
‘’Bagian operasional selalu melakukan pengawasan dan menegur kru yang (bertindak) tidak sesuai SOP. Tapi tidak mudah mengubah mindset (pola pikir) mereka, dan sekali lagi itu butuh waktu,’’ jelasnya.
Diberitakan sebelumnya, berdasarkan laporan masyarakat yang diterima Pemkot Surakarta dan hasil evaluasi para pengemudi BST masih ugal-ugalan dan saling salip dalam mengoperasikan moda transportasi massal tersebut.
Selain itu kru bus juga dianggap kurang ramah. Khusus Koridor 3, para kru juga disorot pemkot terkait aktivitas menaik-turunkan penumpang di luar selter yang telah disediakan.
(Agustinus Ariawan /SMNetwork /CN40 )
http://www.suaramerdeka.com/news/detail/24023/Manajemen-BST-Telah-Berupaya-Ubah-Perilaku-Para-PengemudiBagikan Berita Ini
0 Response to "Manajemen BST Telah Berupaya Ubah Perilaku Para Pengemudi"
Post a Comment