Search

Pipa Minyak Patah, Kapal Asing Didesak Tanggung Jawab

JAKARTA, suaramerdeka.com - Anggota Komisi VII DPR Mukhtar Tompo mencurigai, kebocoran atau persoalan pipa Pertamina yang patah di Teluk Balikpapan, Kalimantan Timur pada 31 Maret 2018 lalu bukan peristiwa biasa. Karenanya, aparat kepolisian, TNI dan BIN harus berkoordinasi  dalam mengkaji peristiwa kebocoran tersebut.

Tompo menyebut, insiden tersebut berpotensi mengancam kedaulatan energi nasional. Menurut Tompo, penyebab patahnya pipa diduga karena jangkar seberat 12 ton milik kapal berbendera Panama.  

Jangkar kapal asing itu diduga menghantam pipa penyalur minyak mentah dari Terminal Lawe-Lawe di Penajam Paser Utara (PPU) ke kilang Balikpapan. “Jangkar kapal seberat 12 ton diduga tersangkut pipa,” kata Muhtar di Media Center, Kompleks Parlemen, Senayan Jakarta, kemarin.

Dia menambahkan, Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan memperkirakan luas tumpahan minyak mencapai 13 ribu hektare. Bahkan, limbahnya saat ini sudah sampai kampung halamannya di kampung halamannya di Makassar.

Tim harus menginvetigasi mendalami penyebab pipa patah yang mengarah pada kapal asing tersebut. Pasalnya, jangkar kapal seberat 12 ton diduga tersangkut pipa. Namun, kapal itu menggaruknya sehingga pipa penyalur minyak mentah patah dengan bekas garukan yang ditingalkan.

“Ini bukan peristiwa biasa. Ini aneh. Saya minta TNI, Polri dan intelijen kita turun menyelidiki patahnya pipa Pertamina mengingat adanya dugaan rekayasa dalam kasus ini,” ujarnya.

Tompo juga mengatakan, biasanya jika satu kapal besar mau melabuh jangkar harus mengetahui kedalaman dasar air, juga di bawahnya apa ada pipa saluran minyak atau tidak. Bukan sembarangan melabuh, inilah keanehan yang belum terjawab.

Dia mengaku heran mengapa justru Pertamina yang terkesan disudutkan. Tompo mengibaratkan Pertamina adalah pemilik warung yang ditabrak, namun mereka yang harus bertanggung jawab atas semua pengunjung yang menjadi korban. Mereka sudah mengalami kerugian besar akibat kebocoran pipa.

“Mereka lagi yang harus dipersalahkan dan menjadi penanggung jawab utama insiden Teluk Balikpapan,” kata Tompo.

Di lain sisi, Tompo juga mengapresiasi Pertamina yang telah memberi santunan kepada korban sebesar Rp2,7miliar lebih. Menurutnya, semestinya yang bertanggungjawab juga ikut membayar santunan.

(Mahendra Bungalan /SMNetwork /CN33 )

Let's block ads! (Why?)

http://www.suaramerdeka.com/news/detail/23750/Pipa-Minyak-Patah-Kapal-Asing-Didesak-Tanggung-Jawab

Bagikan Berita Ini

0 Response to "Pipa Minyak Patah, Kapal Asing Didesak Tanggung Jawab"

Post a Comment


Powered by Blogger.