Lokasi Penemuan Jasad Andrey, Dikelilingi Kera

UNGARAN, suaramerdeka.com- Meski berhari-hari mencari survivor tanpa membuahkan hasil, ratusan potensi relawan datang dari berbagai kabupaten/kota di Jawa Tengah, tetap semangat untuk mencari Andrey Voytech (39) yang dilaporkan hilang kontak di Gunung Merbabu. Hujan dan kabut tebal tidak menyurutkan niat mulia itu. Basarnas selaku pemimpin operasi pencarian survivor, menjadikan Pos Pendakian Tekelan, Kecamatan Getasan, Kabupaten Semarang sebagai posko induk.

Di sanalah, evaluasi dan rencana disusun matang sebelum diinstruksikan ke potensi relawan. Memasuki hari ketiga, strategi pencarian fly camp atau mendirikan tenda di jalur pendakian menuju puncak mulai diterapkan. Satu search and rescue unit (SRU) yang beranggotakan belasan potensi SAR disiagakan di pos fly camp.

“Evaluasi pencarian kita bahas malam hari, dari situlah membuahkan strategi pencarian esok harinya. Seluruhnya kita bahas dan diskusikan di Pos Pendakian Tekelan,” ujar Kepala Basarnas Jawa Tengah, Noer Isrodin Muchlisin, melalui Koordinator Lapangan Operasi Pencarian, Amin Yahya.

Pihaknya mengaku mengabaikan isu dan kabar yang tidak bisa dipertanggungjawabkan. Pasalnya, relawan rescue mempunyai fungsi dan tugas sebagai pencarian. “Isu tidak sedap banyak masuk ke kita. Tetap kita terima, namun misi kami adalah pencarian survivor,” tandasnya.

Tepat di hari ketujuh pencarian, jasad Andrey Voytech diketemukan oleh SRU dan warga lokal yang ditugaskan untuk menyisir di area Kalimenek. Toni (34) dan Saiful (33), warga Dusun Cuntel, Getasan, Kabupaten Semarang, tercatat sebagai orang yang kali pertama melihat jasad survivor.

“Area sana memang terkenal banyak keranya, di sekeliling survivor tadi masih dijumpai perimata itu. Beberapa sukarelawan berusaha menyeterilkan area dari kera dengan menghalau pelan-pelan,” jelas Saiful, ketika ditemui di Pos Bayangan I Dalan Tengah Cuntel.

(Ranin Agung /SMNetwork /CN40 )

Let's block ads! (Why?)