Perwali Penanganan Kemiskinan, Turun Mei-Juni

SALATIGA, suaramerdeka.com- Dinas Sosial Salatiga hanya menangani 23 dari 26 macam Penyandang Masalah Kesejahteraan Sosial (PMKS) sesuai Peraturan Menteri Sosial. Tiga macam PKMS yang tidak bisa ditangani itu masing-masing Orang dengan HIV/AIDS (ODHA), Komunitas Adat Terpencil, dan Penyalahgunaan narkotika dan obat-obatan terlarang. Sebab tiga jenis itu sudah ditangani oleh instansi lain. Hal itu disampaikan Kepala Dinas Sosial Salatiga, Roch Hadi.

"Target jangka pendek kami, pada Mei-Juni nanti Perwali untuk penanganan kemiskinan ini sudah turun. Kemudian jangka panjang nanti sosialisasi tentang penaggulangan kemiskinan ini," kata mantan Kabid Koperasi Disperindagkop Salatiga ini.

Roch Hadi menilai adanya industri baru di Salatiga bisa mengurangi kemiskinan. Seperti pabrik sepatu di wilayah Argomulyo mampu menyerap tenaga kerja. Juga tanah-tanah warga di sekitar pabrik itu juga dibeli investor dengan harga tinggi. Selain itu, proyek tol Semarang-Solo yang melintas di wilayah Kecamatan Sidorejo mampu meningkatkan ekonomi warga sekitar. Tanah-tanah warga yang terkena proyek tol itu diberi ganti rugi yang tinggi.

"Jadi dari adanya industri dan proyek tol itu mampu membangkitkan ekonomi warga. Dengan begitu angka kemiskinan di Salatiga menjadi turun. Tentunya dengan program sinergi penanganan PMKS yang Sejahtera Mandiri dan Bermartabat (Smart), angka kemiskinan di Salatiga bisa terus ditekan," tandas pria berkumis tebal ini.

Perlu diketahui, Dinas Sosial Salatiga mengajak dinas lain dan perlu kerja sama lintas sektoral untuk mengatasi kemiskinan di kota ini. Sebab kemiskinan tidak bisa diatasi sendiri oleh satu dinas dan harus dikerjakan bersama. Menurut Kepala Dinas Sosial Salatiga, Roch Hadi, saat ini tengah disiapkan payung hukum berupa Peraturan Wali Kota (Perwali) guna mengajak bersama-sama dinas lain mengurangi angka kemiskinan di Salatiga.

(Moch Kundori /SMNetwork /CN40 )

Let's block ads! (Why?)