Tahun 2017, Penerimaan Bea Masuk di Tanjung Emas Capai Rp2,1 Triliun

SEMARANG, suaramerdeka.com - Penerimaan untuk negara dari Bea Masuk yang tercatat oleh Kantor Pengawasan dan Pelayanan Bea dan Cukai (KPPBC) Tipe Madya Pabean (TMP) Tanjung Emas tahun 2017 lalu mencapai sebesar Rp 2,1 triliun. Hal tersebut disampaikan Kepala Kantor KPPBC TMP Tanjung Emas, Tjertja Karya Adil saat berkunjung ke Kantor Menara Suara Merdeka, Jalan Pandanaran, Semarang, Kamis (26/4).

Dikatakan Tjertja Karya, pihaknya optimis di tahun 2018 ini penerimaan bea masuk bisa melebihi nominal tersebut. "Tercatat penerimaan bea masuk tahun 2017 sebesar Rp 2,1 Triliun. Tahun 2018 ini masih berjalan. Kami optimis untuk membiayai negara," katanya.

Terkait kunjungan ke Kantor Menara Suara Merdeka, dijelaskan dia, tujuannya untuk menjalin silaturahmi dan kedepan bisa bersama-sama dengan media Suara Merdeka memberikan pelayanan dan edukasi kepada masyarakat. "Harapan kami akan ada follow up yang lebih real," imbuhnya.

Dalam kunjungan tersebut, Tjertja didampingi Heru Purwedi Sembiring, Kepala Seksi Penyuluhan dan Layanan Informasi; Anton Martin, Kepala Seksi Penindakan dan Penyidikan; Muhammad Khairul Anam, Kasubsi Intelijen I; Sutrisna, Kepala Seksi Intelijen II; dan Pramesti Bintang serta Hening Sri Hidayati selaku pelaksana.

Sedangkan dari Kantor Pengawasan dan Pelayanan Bea dan Cukai TMP A Semarang diwakili Nurhaeni Hidayah selaku Kepala Seksi Penyuluhan dan Layanan Informasi, Sugiyanto selaku Kasubsi Layanan Informasi, dan Ahmad Farid Al Husain pelaksana.

Direktur Sales dan Communication Suara Merdeka Bambang Pulunggono berharap dengan kunjungan ini bisa makin erat lagi jalinan hubungan antara Kantor Pengawasan dan Pelayanan Bea dan Cukai Tipe Madya Pabean Tanjung Emas dengan Suara Merdeka.

"Dan dari pertemuan ini, akan ada kelanjutannya," terangnya, yang didampingi Pemimpin Redaksi Suara Merdeka Gunawan Permadi, Pemimpin Redaksi Koran Wawasan Aulia dan Pemimpin Suaramerdeka.com Setiawan Hendra Kelana.

(Yulianto /SMNetwork /CN33 )

Let's block ads! (Why?)