PONOROGO, suaramerdeka.com -Sebanyak 36 diplomat beramai-ramai menuju Pondok Modern Gontor. Mereka akan melakukan pengabdian masyarakat sambil memahami nilai-nilai yang dianut oleh pesantren.
Perjalanan dari Jakarta ke Gontor kemarin (12/04/18) nyaris mirip perjalanan Jakarta - Seoul saja. Maklum, para Diplomat tersebut harus terbang dari Jakarta - Solo dengan delay satu jam. Setelah itu, pindah bus menuju Gontor yang memakan waktu 3,5 jam.
“Meskipun melelahkan, kita semua happy. Kita akhirnya sampai juga di tempat tujuan sore hari. Aktifitas “Kunjungan dan Tukar Pikiran” langsung on, tidak boleh delay seperti penerbangan kita,” ujar Adib dengan mata berbinar.
Acara pertama adalah pertemuan dengan Pimpinan dan Civitas Akademika Universitas Darussalam Gontor (UNIDA). Dalam kesempatan itu dijelaskan bagaimana UNIDA menjadi besar dengan lebih dari 3000 mahasiswa. Inilah kegiatan yang dinamakan “Ahlan Wa Sahlan” atau Selamat Datang.
“Saya mengucapkan ahlan wa sahlan. Kita sangat gembira bisa menerima para diplomat muda yang cemerlang. Semua aktifitas sudah disiapkan dengan rapi. Mudah-Mudahan membawa manfaat yang banyak,” ujar Prof Dr Amal Fathullah selaku Rektor.
Pendamping Diplomat, Sahli Antar Lembaga, Dubes Salman Alfarisi menyatakan bahwa kegiatan ini adalah sesuatu yang baru dan penting yang diinisiasi oleh Direktur Sesdilu. Dikatakan juga, diplomat bukan seseorang yang ada di langit, namun harus memahami aspirasi lapangan. Salah satunya memahami dunia Islam dan pesantren.
Malam harinya, pertemuan dilakukan dengan pimpinan Pondok Modern Gontor, KH Hasan Sahal. Saat itulah para diplomat, antara lain diberitahu bahwa hal terpenting dalam hidup adalah kemandirian, tidak tergantung pihak lain. Pondok juga bisa maju karena sangat mandiri. Pihak lain boleh memberi bantuan namun harus “putus asa” mempengaruhi.
“Jika ingin maju, maka lakukan sendiri. Tidak ada bangsa di dunia ini maju karena bantuan pihak lain. Demikian juga individu, lakukan yang maksimal dan jadilah orang sukses dan bermanfaat,” katanya.
Acara ”Kunjungan dan Pertukaran Pikiran” akan berlangsung sampai 16 April 2018. Para Diplomat Muda tersebut juga direncanakan mengajar Mahasiswa dan santri tentang aneka konsep dan praktek diplomasi Indonesia. Mulai dari teori public speaking, diskusi isu-isu multilateral hingga simulasi sidang.
(Red /SMNetwork /CN34 )
http://www.suaramerdeka.com/news/detail/23164/36-Diplomat-Ikuti-Program-Kunjungan-dan-Tukar-Pikiran-di-Pondok-Modern-GontorBagikan Berita Ini
0 Response to "36 Diplomat Ikuti Program Kunjungan dan Tukar Pikiran di Pondok Modern Gontor"
Post a Comment