Search

Mahasiswa Biologi UIN Walisongo Analisa Vegatasi Cagar Alam

SEMARANG, suaramerdeka.com- Bertepatan dengan hari Kartini, sebanyak 35 Mahasiswa Biologi yang diketuai oleh Nilatul Amna dibantu dua aslab yaitu Indrawan dan Diah, dan dibimbing oleh dosen mata kuliah Ekologi Dr Lianah yang dibantu oleh Abdul Kholik MSi, Dossen Muda Fakultas Sain dan Teknologi UIN Walisongo, melakukan kegiatan Analisis vegetasi dan jelajah alam cagar alam seluas 33 hektare. Kegiatan tersebut berlangsung selama kurang lebih lima jam, dari pukul 8.00 WIB sampai jam 12.00 WIV. Kemudian dilanjutkan kuliah umum dan diskusi tanya jawab oleh kepala balai tentang perbedaan antara hutan lindung, hutan produksi dan hutan Cagar alam.

Turut hadir dalam acara tersebut Kepala BKSDA Jateng, Ir Suharman MM beserta lima personel, yang terdiri dua polhut yakni T Suharyono dan Sarto, Samhudi (TPHL), Sodiq Nasrudin (Pengamanan Kawasan), serta Tiara Ayu K (Penyuluh). Mereka semua mendukung menjadi fasilitator bagi mahasiswa yang mengadakan penelitian. Selain itu juga antutias dalam memberi penjelasan kepada mahasiswa.

Salah satu mahasiswa, Fajar sempat mengajukan pertanyaan. Dia menanyakan tentang keberadaan inventarisasi khusus pada vegetasi yang unik. Misal yang langka atau  membahayakan bagi observer. Fajar juga mengusulkan, jika perlu ada tanda pada tanaman yang membahayakan, sehingga kita tidak sampai menyentuh, contoh daun Kemadu yang apa bila terkena bulu daun akan terasa panas dan membengkak.

Dalam jelajah alam ditunjukan pohon jati lingkar pohon terbesar (690 cm) yang sudah tumbang tahun 2001 yang lalu. Sedangkan pohon jati terbesar yang masih hidup, memiliki lingkar pohon 845 cm atau diameter 225 cm tahun 2012. Berdasarkan data yang diperoleh dari narsum BKSDA tersebut, rata rata pohon jati tumbang 20 pohon/tahun. Namun tidak ada satu pun generasi yang tumbuh, padahal biji yang dihasilkan banyak. Hari demi hari tahun demi tahun jumlah pohon jati di cagar alam berkurang, tetapi tidak ada penambahan generasi. Hal ini berarti lama kelamaan akan habis. 

Mendengar penjelasan tersebut, salah satu pembimbing dari UIN Walisongo, mengajukan pertanyaan terkait letak konservasi tanaman poho jati. Pihak BKSDA kemudian menjelaskan konservasi yang berdasarkan peraturan. Intinya apapun yang terjadi di cagar alam, dibiarkan secara alam dan tidak boleh ada campur tangan manusia.

Kegiatan berakhir pukul 13.30 WIB dengan bacaan hamdalah dan dilanjutkan penerahan piagam penghargaan kepada Kepala BKSDA Jateng, Ir Suharman MM. 

(Setiawan Hendra Kelana /SMNetwork /CN40 )

Let's block ads! (Why?)

http://www.suaramerdeka.com/news/detail/24032/Mahasiswa-Biologi-UIN-Walisongo-Analisa-Vegatasi-Cagar-Alam

Bagikan Berita Ini

0 Response to "Mahasiswa Biologi UIN Walisongo Analisa Vegatasi Cagar Alam"

Post a Comment


Powered by Blogger.