Pedagang Pasar Jebres Pindah ke Lokasi Darurat

SOLO, suaramerdeka.com – Mulai Mei mendatang, ratusan pedagang Pasar Jebres bakal dipindah Pemkot Surakarta ke pasar darurat, menyusul revitalisasi bangunan lama Pasar Jebres. Pasar darurat didirikan di lahan bekas pasar darurat pedagang Pasar Rejosari, sisi selatan Pasar Jebres.

‘’Targetnya awal Mei (pedagang) sudah pindah (ke pasar darurat). Setelah itu bangunan pasar dibongkar, sembari pekerjaan pembangunan pasar baru kami lelang,’’ kata Kepala Dinas Perdagangan Subagiyo, Jumat (6/4).

Saat ini lelang pembangunan pasar darurat bagi pedagang Pasar Jebres sudah selesai. Merujuk laman Lembaga Pengadaan Secara Elektronik (LPSE) Kota Surakarta, nilai pagu proyek pembangunan pasar darurat tersebut Rp 500 juta.

‘’Lokasinya cukup untuk menampung seluruh pedagang. Istilahnya sithik eding-lah.’’

Pembangunan pasar darurat tersebut, lanjut Subagiyo, merupakan salah satu tahapan revitalisasi Pasar Jebres. Rencana revitalisasi ini urung direalisasikan Pemkot tahun lalu, karena Pemkot kekurangan anggaran untuk membangun ulang pasar yang telah ada sejak 1985 tersebut.

Tahun ini, Pemkot mengaku siap merealisasikan revitalisasi tersebut dengan dana APBD Provinsi dan APBD Kota sebesar Rp 18,5 miliar.

‘’Jadi pembangunan kios darurat dan pemindahan pedagang itu menjadi tahap pertama (revitalisasi),’’ kata Subagiyo.

Tahapan berikutnya adalah melelang konsultan pengawas, menyiapkan revisi detail engineering design (DED), pembongkaran bangunan pasar lama atau penghapusan aset, serta melelang dan merevitalisasi bangunan pasar permanen. Revitalisasi bisa dimulai awal Juni hingga akhir 2018.

Wali Kota FX Hadi Rudyatmo menilai, revitalisasi Pasar Jebres mendesak mengingat bangunan pasar di depan Stasiun Solo Jebres itu belum pernah diperbaiki secara menyeluruh. Perbaikan selama ini hanya tambal sulam, seperti perbaikan atap atau jaringan listrik.

"Jadi sudah saatnya Pasar Jebres direnovasi total," tegas Rudy.

(Agustinus Ariawan /SMNetwork /CN42 )

Let's block ads! (Why?)