UNGARAN, suaramerdeka.com- Ketua Komisi B DPRD Kabupaten Semarang, Basari mendesak segera dibentuk tim investigasi melibatkan pihak terkait untuk meneliti proses seleksi direksi PDAM Tirta Bumi Serasi Kabupaten Semarang. Usulan tersebut ia sampaikan ketika Rapat Paripurna DPRD Kabupaten Semarang, Kamis (29/3) kemarin.
Menurutnya, untuk mengelola PDAM diperlukan sosok yang profesional di bidangnya. Sejauh ini, dari pantauannya yang bisa menutup biaya operasional PDAM bukan dari penjualan air melainkan dari biaya pemasangan sambungan baru.
“Kita tidak mempermasalahkan siapa yang dilantik, prinsipnya PDAM saat ini kondisinya parah sehingga butuh direktur yang profesional,” katanya.
Dalam kesempatan itu, Basari melontarkan dugaan ada sesuatu yang disembunyikan dalam rangkaian seleksi hingga pelantikan Direktur Utama dan Direktur Teknik PDAM. Salah satunya dibuktikan dengan molornya waktu tahapan seleksi.
“Sebagai anggota DPRD kita punya fungsi pengawasan, untuk itu saya mengusulkan segera dibentuk tim investigasi atau panitia khusus (pansus) berkaitan pengangkatan direksi PDAM,” tegasnya.
Terlepas dari itu, ia menyatakan DPRD pasti memberikan dukungan penuh kepada Pemkab Semarang dan panitia seleksi bila seluruh rangkaian dijalankan sesuai syarat dan ketentuan yang berlaku. Demikian halnya kalau ada ketentuan yang dilanggar, maka sudah selayaknya pihak yang berwenang harus diingatkan.
“Pasti ada ketentuannya. Namun kami belum tahu, apakah direktur utama yang baru memenuhi semua persyaratan administrasi atau sebaliknya. Permendagri menyebutkan, salah satu persyaratan harus punya pengalaman kerja minimal 15 tahun mengelola perusahaan bagi calon direksi yang bukan berasal dari internal PDAM,” jabarnya.
Apabila dilihat dari daftar riwayat hidupnya, Direktur Utama PDAM Tirta Bumi Serasi periode 2018-2023, Deny Ariawan sebelumnya tercatat sebagai Komisioner KPU Kabupaten Semarang. Kemudian, lanjut Basari, yang bersangkutan menjabat sebagai Dewan Pengawas PDAM Kabupaten Semarang.
“Kita tidak menghambat kinerja PDAM, namun tetap hendak bersikap apakah menggunakan hak angket atau hak DPRD lainnya jika ternyata seleksi tadi tidak memenuhi ketentuan. Minimal meminta pertanggungjawaban panitia seleksi atau Bupati Semarang,” tandasnya.
Terpisah, Bupati Semarang Mundjirin ketika dikonfirmasi mengatakan, seluruh tahapan seleksi direksi PDAM Tirta Bumi Serasi tidak ada sesuatu yang dirahasiakan apalagi disembunyikan. Adapun pelantikan direksi Selasa (27/3) siang, memang dilakukan setelah Bupati melantik dua kepala dinas di Lingkungan Pemkab Semarang, yakni Kepala Dishub dan Kepala Dinas Pertanian Peternakan dan Pangan.
“Kalau tidak dilakukan kemarin, hari berikutnya saya ada agenda ke Jakarta lalu ada libur nasional. Sabtu juga libur, ya sudah tidak apa-apa dilantik siang. Habis itu sekalian saja melantik direktur PDAM,” katanya.
Berbicara seleksi direksi PDAM, menurut Bupati informasinya sudah disampaikan terbuka ke publik termasuk bisa diakses online.Kaitannya dengan usulan Ketua Komisi B, Bupati Mundjirin mempersilahkan karena itu hak DPRD. Jika mempersoalkan jadwal pelantikan yang dinilai mendadak dan tidak dihadiri DPRD, dirinya menjawab penyesuaian waktunya memang susah apabila harus menyesuaikan jadwal DPRD yang mempunyai agenda sendiri. Sejalan dengan itu, kinerja pejabat atau direksi yang dilantik kemarin sudah ditunggu oleh masyarakat.
“Jadi mau interpelasi setiap hari pun saya siap kok, mau bikin pansus berapa puluh pansus silahkan. Tetapi jangan menuduh, apa-apa dirahasiakan. Itu yang saya tidak setuju,wongsemuanya sudah terbuka lalu yang rahasia di mana?” tukasnya.
(Ranin Agung /SMNetwork /CN19 )
http://www.suaramerdeka.com/news/detail/21399/Mendesak-Pembentukan-Tim-Investigasi-Terkait-Seleksi-Direksi-PDAMBagikan Berita Ini
0 Response to "Mendesak, Pembentukan Tim Investigasi Terkait Seleksi Direksi PDAM"
Post a Comment