Siapkan Lahan Jualan, Pemkot Undang Lurah Pasar

SOLO, suaramerdeka.com - Dinas Perdagangan (Disdag) Kota Surakarta mengundang beberapa lurah pasar di sekitar lokasi pada Rabu (4/4), untuk mematangkan rencana penertiban Pedagang Kaki Lima (PKL) sepanjang Jalan KH Maskur - Jalan Ki Hajar Dewantara, Jebres, Solo.

"Kami mengundang beberapa lurah pasar antara lain, lurah Pasar Panggungrejo, Pucangsawit dan Pasar Kliwon. Kami bina dan sosialisasikan adanya pemindahan PKL di pasar yang telah direncanakan tersebut," jelas Kepala Disdag Kota Surakarta, Subagiyo, Jumat (6/4).

Subagiyo mengatakan, pihaknya belum memberikan kepastian waktu pindah, sehingga masih ada waktu untuk PKL menata bangunan jualannya. Dalam waktu dekat itu, lurah pasar diarahkan mulai mendata dan membenahi administrasi pasar untuk menentukan kios yang dapat digunakan PKL.

"Karena prosesnya memakan waktu, sejak hari ini sudah kami imbau untuk mendata kios-kios yang bisa digunakan PKL, sehingga ketika waktu pemindahan tiba, pihak lurah sudah siap menempatkan mereka," kata Subagiyo.

Opsi Tambahan

Dilain sisi, Disdag melirik beberapa selter dapat dimanfaatkan untuk penataan PKL sepanjang jalan tersebut. Selter-selter tersebut antara lain, selter Jurug, Pucangsawit, Pedaringan dan selter Krempyeng.

"Karena jumlah pedagang di jalan tersebut lebih kurang 300 pedagang. Maka dari itu kami berikan opsi lain untuk penataan PKL ke depan. Jadi tidak hanya dipindah ke pasar, namun juga kami arahkan ke selter yang ada," katanya.

Dia menyatakan, penertiban PKL dilakukan dengan penataan kebijakan berbeda beda. Beberapa pedagang ada yang ditertibkan dan digusur. Penertiban berupa pengembalian fungsi lahan yang diperluas secara mandiri oleh pedagang. Contohnya pasar semangka di sisi timur Jalan KH Maskur.

"Kami melakukan penanganan yang berbeda, ada pedagang yang dipindahkan ke pasar dan sleter, ada yang harus dibongkar karena bangunan dijadikan gudang, serta mengembalikan pedagang ke asalnya masing-masing," jelasnya.

Sementara itu, koordinator PKL KH Maskur, Maryono mengatakan, bakal bertahan sebelum ada keputusan dan audiensi yang dijanjikan Disdag. Menurut dia dengan audiensi selanjutnya pedagang memilki tempat yang layak mendapatkan pengahasilan untuk keluarganya. (M Ilham Baktaro)

(M Ilham Baktora /SMNetwork /CN39 )

Let's block ads! (Why?)