Warga Nelayan Batang Berhasil Pecahkan Rekor Muri

BATANG, suaramerdeka.com– Kerja keras para ibu nelayan Batang dalam membuat 17.650 pepes ikan membuahkan hasil. Mereka berhasil memecahkan Museum Rekor Dunia Indonesia (Muri), sebagai pembuat pepes ikan terbanyak di Indonesia, Minggu (22/4). Sejak pagi, mereka telah meyiapkan ribuan pepes ikan yang ditata rapi di atas meja, dipusatkan di ruas Jalan Yos Sudarso Batang, untuk dinilai Tim Muri yang dipimpin Eksekutif Manajer, Sri Widiyati.

Menurut Ketua Panitia Penyelenggara, Teguh Tarmujo, untuk membuat 17.650 pepes ikan, melibatkan 100 ibu-ibu pembuat pepes ikan. Untuk membuat pepes sebanyak itu, imbuh Teguh, membutuhkan bahan baku berupa ikan layang segar seberat 1,1 ton, yang menyerap beaya sekitar Rp 60 juta.

“Pembuatan ribuan pepes ikan berlangsung selama 4 hari. Dimulai sejak hari Rabu (19/4) dan selesai pada Sabtu malam (21/4). Kami bersyukur jerih payah dan perjuangan kami warga nelayan, akhirnya berhasil memecahkan rekor Muri,” kata Teguh Tarmujo, yang sehari-harinya menjabat sebagai Ketua Himpunan Nelayan Seluruh Indonesia (HNSI) Kabupaten Batang tersebut.

Ia menambahkan, rekor Muri pada tahun sebelumnya diraih oleh nelayan Kabupaten Muara Tanjung Enim, Sumatera Selatan yang menyajikan 14.550 pepes ikan.

“Dengan penghargaan dari Muri yang berhasil diraih nelayan Batang, kami berharap dapat menunjukkan, bahwa Batang mempunyai sektor perikanan yang potensial,” pungkas Teguh.

Diserbu Pengunjung

Ribuan warga sejak pagi memadati Jalan Yos Sudarso. Setiap lorong yang ada di sepanjang jalan tersebut, dipenuhi ratusan sepeda motor pengunjung, sebagai tempat parkir.

Namun ketika pihak Muri selesai menghitung jumlah pepes ikan yang disajikan, para pengunjung langsung menyerbu. Mereka berebut untuk mendapat pepes ikan lebih banyak.

“Padahal awalnya tertib, mereka mengantri untuk mendapatkan jatah yang sudah ditentukan panitia, Yaitu, satu orang memperoleh satu bungkus nasi megono dan satu pepes ikan. Namun, entah kenapa tiba-tiba suasana menjadi kacau, mereka saling berebut,” ujar Dita, salah seorang penjaga stan.

(Kasirin Umar /SMNetwork /CN40 )

Let's block ads! (Why?)