ATP Diharapkan Mandiri dan Pasok Benih Petani

BOYOLALI, suaramerdeka.com- Badan Tenaga Nuklir Nasional (Batan) melalui Kepala pusat Aplikasi Isotop dan Radiasi Totti Tjipto Sumirat mengharapkan, peserta dari tiga Agro Technopark (ATP), yakni ATP Klaten, Jateng, Musirawas, Sumsel, dan Polewali Mandar Sulbar yang mengikuti acara pelatihan penangkaran dan mamanjemen usaha benih menjadi ujung tombak dalam penyediaan benih bagi petani. Dengan begitu, ke depan ATP secara kontinyu membantu pemerintah penyediaan benih padi.

"Pelatihan penangkaran waib dilalui peserta ATP tiga daerah. Secara teknis mereka harus memenuhi kualifikasi sebagai penangkar dan hasilnya dapat dilebel oleh Balai Pengawas Sertifikasi Benih (BPSB). Selain itu usaha kelompok penangkar dapat pelatihan juga manajemen usaha benih yang nantinya sebagai pengusaha pemula berbasis teknologi (PPBT)," terang Totti dalam pembukaan acara pelatihan penangkaran dan mamanjemen usaha ATP dan Nasional Sain Tekno Park (NSTP) di tempat usaha perbenihan PP Kerja, Sawit, Boyolali, Senin (9/4).

ATP yang kelembagaan sudah terbentuk dapat usaha perbenihan maupun usaha peternakan maupun tanaman turunannya. ATP ini diharapkan sudah dapat mandiri dengan bimbingan dari pemerintah daerah yang ada ATP-nya.

Lebih fokus lagi lanjut dia, ATP dapat memenuhi kebutuhan benih daerah dari usahanya yang terstruktur dan mandiri.
Dikatakan, pemateri dalam acara pelatihan penangkaran dan manajemen usaha berasal pengajar BPSB Jateng, usaha benih dari PP kerja, Batan.

"Kenapa dipilih PP kerja karena PP kerja sebagai salah satu mitra BATAN yang sukses menjadi produsen benih," imbuhnya.

Peneliti Utama Batan Ita Dwi Cahyani mengimbuhkan, penangkaran benih padi hasil penelitian Batan merupakan salah satu jalur distribusi yang penting untuk menjamin ketersediaan benih. Namun untuk menjadi petani penangkar benih memerlukan kualifikasi, rekomendasi, dan sertifikasi untuk menjamin kualitas benih varietas padi yang ditangkar.

Petani enggan menjadi pemasok benih. hal ini disebabkan manajemen pertanian yang masih tradisional, dimana petani biasanya menjual padi dengan model tebas serta petani yang tak punya lahan sendiri untuk menangkar benih.

(Budi Sarmun /SMNetwork /CN34 )

Let's block ads! (Why?)