Kota Baturetno Diterjang Bencana Puting Beliung

WONOGIRI, suaramerdeka.com- Bencana puting beliung, Senin siang (2/4), menerjang Ibukota Kecamatan Baturetno (45 Kilometer selatan Kota Wonogiri). Menyebabkan belasan pohon tumbang dan merusak setidak-tidaknya lima buah kios yang berada di kompleks terminal nonbus Baturetno. Tidak ada korban jiwa dalam musibah ini. Tapi, bencana angin kencang yang datang disertai hujan tersebut, juga merusak atap gedung SMK Muhamadiyah 1 Baturetno (Muhiba). Yang itu berdampak pada terganggunya pelaksanaan Ujian Nasional Berbasis Komputer (UNBK) bagi para siswa Kelas XII di hari pertama.

Dandim 0728 Wonogiri, Letkol (Inf) Basuki Sepriadi, melalui Pewira Penerangan Kodim (Papendim) Letda (Inf) Nurhadi, semalam, menyatakan, telah menerima laporan tentang musibah puting beliung di Kota Kecamatan Baturetno. Terkait ini, jajaran Koramil Baturetno telah diperintahkan untuk turun ke lokasi, guna membantu korban dan melakukan tindakan darurat. Langkah pemberian pertolongan darurat ini, dilakukan bersama jajaran Polsek Baturetno pimpinan Kapolsek AKP
Subroto, beserta unsur Forkompimcam dan pamong desa serta warga masyarakat.

Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Wonogiri, Bambang Haryanto menyatakan, bencana puting beliung tersebut terjadi pada pukul 14.30 WIB. Lokasinya berada di terminal nonbus Kota Baturetno dan sekitarnya, masuk wilayah Dusun Duwet Kidul, Desa Baturetno, Kecamatan Baturetno, Kabupaten Wonogiri.
Data sementara dari lokasi bencana menyebutkan, ada lima bangunan kios di terminal nonbus yang mengalami kerusakan. Yakni kios milik Sabar (60), Satiman (55), Komari (55) dan Sutarno (49), keempatnya merupakan penduduk Desa Baturetno dan Desa Glesungrejo di Kecamatan Baturetno Kabupaten Wonogiri, serta kios milik Huda (43) warga asal Kecamatan Donorjo, Kabupaten Pacitan (Jatim). ''Kerusakan kios rata-rata pada bagian atap yang terbangun dari asbes dan seng,'' jelas Bambang Haryanto.

Untuk melakukan penanganan darurat, diturunkan relawan siaga bencana dari Forum Pengurangan Risiko Bencana (FPRB) bersama personel dari BPBD dan Tim SAR, untuk
bersama jajaran Koramil, Polsek, pamong desa dan warga masyarakat, bekerja bakti menyingkirkan pepohonan yang tumbang dan puing-puing reruntuhan atap.

UNBK Terganggu

Gedung SMK Muhiba Baturetno, juga mengalami kerusakan. Damnpaknya, telah mengganggu pelaksanaan UNBK bagi para siswa Kelas XII. Karena begitu ada bencana puting beliung, bagian atap gedung sekolah rusak dan mendadak terjadi mati lampu. Dampaknya, ruang laboratorium komputer yang berposisi di lantai atas tidak dapat digunakan untuk UNBK.

Pengawas Pendidikan SMK Kabupaten Wonogiri, Indah Dharmawti, semalam, membenarkan dampak puting beliung itu telah mengganggu pelaksanaan UNBK. Beruntung, tandas Indah, saat terjadi puting beliung para siswa belum 'log in' untuk memulai mengerjakan soal UNBK. Menyikapi ini, pihak sekolah kemudian menempuh alternatif menghidupkan generatorset (Genset) sebagai sumber cadangan daya listrik, setelah terjadi lampu padam secara mendadak. Juga dilakukan upaya conect ke server cadangan, agar UNBK sesi ketiga dapat dilaksanakan.

Kepada anak-anak diberikan snack dan minum, untuk menunggu kesiapan laboratorium komputer yang perlu dibenahi lebih dulu tersebut. Baru sesaat kemudian, UNBK sesi ketiga hari pertama dengan Mata Pelajaran (Mapel) Bahasa Indonesia, dapat dilaksanakan dengan pengunduran jam mulai mengerjakannya. ''Jadi UNBK tetap dapat dilaksanakan, hanya waktunya mundur. Ini sudah dilaporkan ke Dinas Pendidikan Kebudayaan Provinsi Jateng,'' tegas Indah, yang meninjau langsung ke SMK Muhiba.

Dampak dari pengunduran waktu pelaksanaan UNBK, menjadikan banyak murid yang melajo tidak dapat kendaraan untuk pulang. ''Sebagian siswa ada yang kemudian menginap di rumah teman-temannya, dan sebagian lagi ikut mobil saya. Karena malam hari tidak lagi angkutan umum,'' ujar Indah.

(Bambang Purnomo /SMNetwork /CN40 )

Let's block ads! (Why?)