Pemkot Tetap Tunggu Anggaran Pusat

SOLO, suaramerdeka.com- Pemkot Surakarta menegaskan tetap akan menunggu dan terus mendesak pencairan anggaran pemerintah pusat sebagai sumber dana yang paling memungkinkan untuk merealisasikan revitalisasi Pasar Klewer sisi timur. Kebutuhan dana yang besar tidak memungkinkan menggunakan dana APBD.

Pemkot berdalih, besarnya kebutuhan dana revitalisasi dan janji Kementerian Perdagangan (Kemendag) untuk membiayai program tersebut adalah alasannya. Berdasarkan janji itu pemkot lantas menyusun rencana revitalisasi dengan dana APBN. "Kalau tidak ada janji itu, jelas kami nggak mungkin merencanakannya," kata Wali Kota FX Hadi Rudyatmo, Selasa kemarin (10/4).

"Kalau dana APBD jelas nggak mungkin. Waktu peresmian Pasar Klewer sisi barat, Menteri Perdagangan (Mendag) berjanji untuk memberikan anggaran revitalisasi pasar sisi timur," tegas FX Rudy.

Rudy mengaku berkali-kali berkomunikasi dengan Kemendag agar dana sekitar Rp 53 miliar itu segera dicairkan. "Kami juga sudah menyampaikan kepada kementerian, ini sudah bulan April. Kalau sampai anggaran diturunkan Juni, bisa-bisa revitalisasi nggak jadi lagi," terang dia.

Semestinya, imbuh dia, kementerian juga mempertimbangkan persiapan revitalisasi yang dilakukan pemkot. Seperti merobohkan bangunan pasar sisi timur dan memindahkan pedagang ke pasar darurat di Alun-alun Lor Keraton Surakarta.

Sebagaimana diberitakan, memasuki awal triwulan kedua tahun ini kejelasan pengucuran anggaran revitalisasi Pasar Klewer sisi timur dari pemerintah pusat tak kunjung jelas. Hingga kini kepastian penerbitan daftar isian pelaksanaan anggaran (DIPA) pembangunan Pasar Klewer belum diterima Pemkot.

Padahal DIPA itu bakal digunakan sebagai salah satu dasar penyelenggaraan lelang proyek. "Kami masih terus mengupayakan kejelasan dana itu. Skenario untuk mengajukan anggaran masih terus dibahas," kata Kepala Dinas Perdagangan, Subagiyo, saat dijumpai terpisah.

(Agustinus Ariawan /SMNetwork /CN40 )

Let's block ads! (Why?)