Produktivitas Kopi Diprediksi Membaik

UNGARAN, suaramerdeka.com- Produktivitas Kopi Banaran yang dikelola PTPN IX diprediksi akan membaik dibandingkan periode panen sebelumnya. Keterangan tersebut disampaikan Humas Kampoeng Kopi Banaran, Dicky Pramudito, Senin (9/4). Kuantitas dan kualitas kopi tahun ini, menurutnya sangat dipengaruhi musim yang dinilai lebih stabil.

“Sekarang sudah mulai ada buah kopi hijau tapi belum siap panen. Juni 2018 mulai petik awal, sementara panen raya petik merah nanti Juli-Agustus 2018,” katanya.

Berdasarkan analisa dan pengamatan belum lama ini, pihaknya memprediksi tahun ini bisa menghasilkan 1.000 kilogram/hektar. Adapun kebun kopi Banaran yang dikelola PTPN IX apabila ditotal luasnya mencapai lebih kurang 1.200 hektar. Khusus di area Kecamatan Bawen sendiri, ada 400 hektar tanaman kopi produktif.

“Insallah lebih bagus dari tahun lalu, cuacanya stabil sehingga buahnya juga bagus,” tandasnya.

Kopi petik merah yang dipanen, selanjutnya bakal dibawa ke Pabrik Pengolahan Biji Kopi Banaran di Gemawang, Jambu, Kabupaten Semarang. Adapun waktu pengolahan, dijadwalkan berlangsung hingga Februari 2019. Berbicara tren pasar kopi, kopi Banaran tetap diekspor ke Italia disamping memenuhi permintaan pasar nasional.

“Dibawa ke sana dalam bentukgreen bean, atau kopi belum di-roasting,” jabarnya.

Khusus untuk tahun ini, PTPN IX berencana akan mengembangkan inovasi atauredesign kemasan hasil produksi. Nantinya, hendak diciptakan merek varian baru menyesuaikan asal petik kopi. Misalnya, kopi yang dipetik dari Kebun Banaran, Kebun Jolong, atau Kebun Sekendil Ngobo.

“Brand sendiri bakal kita munculkan. Terlepas dari itu, menjelang panen raya reguler nanti, manajemen Kampoeng Kopi Banaran hendak membuka paket wisata kunjungan kebun dan kunjungan pabrik,” tukasnya.

(Ranin Agung /SMNetwork /CN19 )

Let's block ads! (Why?)