Wali Kota Solo Minta Penarik Sampah Wanita Istirahat

SOLO, suaramerdeka.com- Pemkot Surakarta meminta seluruh penarik sampah wanita di Solo diistirahatkan atau diganti dari aktivitas di lapangan. Alasan Pemkot mengambil kebijakan itu semata-mata didasari rasa kemanusiaan.

‘’Jika masih ada penarik sampah perempuan, kami minta untuk ditarik (menjadi petugas kebersihan) di kantor kelurahan atau diberikan tugas lain,’’ tegas Wali Kota FX Hadi Rudyatmo, Rabu (11/4).

Wali Kota menegaskan, secara prinsip pemkot selalu memberikan kesempatan yang sama kepada seluruh warganya untuk bekerja baik lagi-laki maupun perempuan, tua maupun muda. Namun di sisi lain, pemkot perlu mempertimbangkan aspek kemanusiaan dalam sejumlah kebijakan.

Apalagi saat ini masih banyak petugas sampah wanita dan orang yang sudah berusia lanjut.’’Kalau saya tanya beliau-beliau (petugas sampah wanita) ya seneng-seneng saja bekerja. Tapi saya nggak tega kalau melihat ibu-ibu mendorong gerobak sampah seperti itu. Bayangkan saja kalau itu ibu kita. Makanya kami ingin segera menarik mereka.’’

Saat ini ratusan penarik sampah dikoordinasi masing-masing kelurahan. Mereka bekerja enam hari dalam sepekan guna mengambil sampah dari permukiman warga ke tempat penampungan sementara (TPS) dengan gaji upah minimum kota (UMK).

Kepala DLH Sri Wardhani Poerbowidjojo menyerahkan sepenuhnya penempatan ulang penarik sampah wanita itu kepada perangkat kelurahan. ‘’Penarikan sampah di wilayah itu wewenang masing-masing kelurahan. Tenaganya juga dikelola kelurahan. Kami hanya bertanggung jawab atas kebersihan jalan protokol dan pengangkutan sampah dari TPS menuju TPA,’’ jelasnya.

Terkait rencana penutupan bak TPS mobile, Wardhani mengatakan, masih ditangani instansi terkait lainnya.

(Agustinus Ariawan /SMNetwork /CN41 )

Let's block ads! (Why?)