SEMARANG, suaramerdeka.com - sebanyak 10 guru Agama Islam SMK dan SMA eks karesidenan Semarang belajar keberagaman dengan berkunjung ke Gereja Katolik Santa Teresia Bongsari, Sabtu (31/3).
Kegiatan yang digagas oleh Lembaga Studi Sosial dan Agama atau eLSA bekerjasama dengan Wahid Foundation ini diterima langsung oleh Pastur Kepala Gereja Santa Theresia Bongsari, Romo Eduardus Didik Cahyono.
Dalam kunjungan tersebut para guru agama Islam bertanya tentang seluk beluk Agama Katolik begitu juga sebaliknya. Mereka juga diajak keliling ke gereja untuk melihat kesiapan acara Minggu Paskah.
Khairul Anwar peneliti eLSA mengatakan, kegiatan ini dilakukan tidak hanya di gereja tetapi ke rumah ibadah agama lain selain Islam seperti di rumah ibadah Sapto Darmo dan Klenteng.
"tujuannya sebenarnya output yang ingin dicapai bagaimana pemahaman keagamaan di institusi pendidikan umum seperti SMA/SMK yang mata pelajaran agamanya sangat terbatas itu kemudian bisa ada tambahan masukan materi terkait dengan faham keberagaman,"katanya.
Hal itu dikaitkan banyaknya siswa yang terindikasi faham fanatik yang memiliki faham yang menganggap orang-orang yang berbeda dengan dirinya sebagai musuh.
Romo Eduardus Didik Cahyono menyambut baik kunjungan ini yang semakin mempererat silaturahmi antar umat beragama sehingga bisa saling memahami cara pandang dari agama-agama lain.
"Ada banyak pandangan-pandangan yang disampaikan terkait agama Islam dan kami juga berdiskusi tidak untuk mencari titik temu dan bukan untuk merendahkan namun saling memahami dan belajar tradisi kekayaan agama masing-masing," tuturnya.
Dengan saling memahami agama lain, lanjutnya diharapkan kebersamaan sebagai warga negara Indonesia semakin kokoh.
(Cun Cahya /SMNetwork /CN39 )
http://www.suaramerdeka.com/news/detail/21478/Guru-Agama-Islam-Belajar-Keberagaman-dengan-Berkunjung-ke-GerejaBagikan Berita Ini
0 Response to "Guru Agama Islam Belajar Keberagaman dengan Berkunjung ke Gereja"
Post a Comment