Search

Lereng Merapi Potensial Dirintis Agrowisata Kopi

SLEMAN, suaramerdeka.com- Setelah sempat terpuruk akibat erupsi tahun 2010 silam, budidaya kopi di daerah lereng Merapi Sleman mulai menggeliat. Petani kini kewalahan memenuhi permintaan pasar yang datangnya tidak hanya dari wilayah DIY tapi juga luar daerah bahkan manca negara.

"Sebenarnya sudah ada permintaan ekspor tapi kami belum bisa memenuhi. Sekarang masih fokus di pasar lokal Yogyakarta," ungkap Sumijo, Ketua Koperasi Usaha Bersama (KUB) Kebun Makmur, Desa Petung, Kecamatan Cangkringan, Sleman.

Dalam sebulan, produksi kopi petani lereng Merapi rata-rata mencapai 600 kilogram. Potensi itu pun terus dikembangkan. Tidak hanya berhenti pada kegiatan budidaya tanaman kopi, Sumijo bersama rekan-rekannya membuka usaha warung kopi di daerah Petung. 

Strategi ini cukup berhasil karena warung sederhana itu nyaris selalu ramai dikunjungi wisatawan. Aktivitas yang mengarah ke sektor agrowisata pun mulai mereka rintis. Selain menikmati racikan kopi Merapi, pengunjung juga dapat belajar seluk-beluk budidaya tanaman kopi.

Upaya itu didukung oleh Pemkab Sleman dengan mengadakan orientasi kebijakan daerah bersama wartawan ke Kampoeng Kopi Banaran, Bawen, Jawa Tengah, Kamis (29/3). Pada kesempatan ini, rombongan dari Sleman disambut oleh Asisten Manajer Kampoeng Kopi Banaran, Sentot Tri Joko. 

Dalam paparannya, Sentot menerangkan, Kampoeng Kopi Banaran merupakan bagian dari unit usaha PT Perkebunan Nusantara (PTPN) IX. "Luasan kebun kopi yang kami kelola ada 400 hektare, dan yang dimanfaatkan untuk tempat wisata sekitar 40 hektare," ungkapnya.

Rintisan kawasan itu sebagai wisata agro dimulai sejak tahun 2009. Tujuh tahun sebelumnya, usaha yang dirintis masih sebatas sentra penjualan produk kopi kemasan. Selanjutnya secara bertahap dilakukan pengembangan ke unit bisnis lain seperti kafe, resort, kebun buah, dan tempat spa.

Disamping itu ada pula wahana wisata seperti kereta, flying fox, outbond, panahan, playground, wisata berkuda, pabrik kopi, dan museum kopi yang dapat dinikmati oleh para pengunjung. Unit usaha tersebut mampu menyerap tenaga kerja sejumlah 235 orang, yang 90 persen diantaranya merupakan warga sekitar. 

Memandang potensi budidaya kopi di Sleman, Sentot menilai prospektif karena tanahnya yang relatif subur sehingga tanaman bisa tumbuh dengan baik. Demikian halnya dari segi sektor pariwisata, destinasi di kawasan lereng Merapi sudah cukup dikenal sehingga agrowisata kopi dapat disinergikan.

"Kami selalu terbuka jika petani kopi datang kemari agar kita bisa  sama-sama saling belajar, dan berbagi pengalaman," tandasnya.

(Amelia Hapsari /SMNetwork /CN19 )

Let's block ads! (Why?)

http://www.suaramerdeka.com/news/detail/21392/Lereng-Merapi-Potensial-Dirintis-Agrowisata-Kopi

Bagikan Berita Ini

0 Response to "Lereng Merapi Potensial Dirintis Agrowisata Kopi"

Post a Comment


Powered by Blogger.