Prabowo Adopsi Strategi Donald Trump

JAKARTA, suaramerdeka.com- Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto dinilai tengah menjalankan strategi Donald Trum pada Pilpres Amerika Serikat. Direktur Ekskeutif Indo Barometer, Muhammad Qodari mengatakan, indikasi itu terlihat saat Prabowo mengungkapkan ancaman dari pihak asing ke Indonesia.

Pada Pilpres Amerika Serikat, Trump berusaha mempertentangkan kalangan bawah dan atas dan menyebarkan pesimisme. Trump juga dikenal vokal menyuarakan jika AS sedang di bawah ancaman China, Islam, dan tenaga kerja imigran dari Meksiko.

"Kalau Pak Prabowo itu, kalau saya lihat beliau ini sedang menjalankan strateginya Donald Trump di tahun 2016 dalam pilpres Amerika Serikat. Strateginya Donald Trump itu adalah mempertentangkan kalangan bawah dengan kalangan atas," ujar Qodari usai rilis hasil survei Pilgub Jatim 2018 di Harris Suites FX Sudirman, Jakarta Selatan, Selasa (3/4).

Qodari menilai Prabowo memilih mengadopsi strategi ini karena ada kemiripan situasi antara AS dan Indonesia, dengan tren media sosial di masyarakat. Selain itu, ketakutan dengan ancaman dari luar juga sama-sama merebak di kedua negara.

"Kalau di Amerika takut kepada Islam, kalau di Indonesia orang Islam takut sama Barat. Jadi ini sebenarnya saling takut-menakuti. Tinggal siapa yang pakai isu ini," ucapnya.

Prabowo melancarkan berbagai kritikan tajam di berbagai kesempatan, setelah Gerindra mengunggah video yang berisi pidato Indonesia Bubar pada 2030 di media sosial pada pertengahan Maret lalu.

"Jadi saya kira kalau ketakutan dan pesimisme ini dikembangkan, kemudian mempengaruhi mayoritas masyarakat Indonesia, maka kecenderungannya akan memilih Pak Prabowo, bukan Pak Jokowi," tambah Qodari.

Dalam pesan-pesannya Prabowo seolah-olah menyiratkan bahwa Indonesia akan menjadi hancur jika bukan dia pemimpinnya. Ia pernah melontarkan pernyataan keras dengan menyebut elite pemerintah saat ini penipu, bodoh, dan bermental maling.

(DTC /Red /CN41 )

Let's block ads! (Why?)