Produsen Makanan Mengandung Zat Kimia, Dilacak

SUKOHARJO, suaramerdeka.com- Dinas Perdagangan, Koperasi dan UKM Sukoharjo bergerak cepat menindaklanjuti temuan makanan mengandung zat berbahaya di sejumlah pasar tradisional. Selain pengawasan ketat, pihaknya petugas menelusuri produsen makanan tersebut.

"Penggunaan bahan kimia dalam makanan jelas tidak diperbolehkan, karena itu kami akan menelusuri dengan mencari produsen pembuat makanan tersebut," tegas Sutarmo, kepala Dinas Perdagangan, Koperasi dan Usaha Kecil Menengah, Sukoharjo.

Dari keterangan sejumlah pedagang, makanan tersebut didapat dari produsen dengan cara dikirim. Pengiriman dilakukan dalam jangka waktu tertentu bergantung stok kebutuhan. Hanya saja, lanjut Sutarmo, petugas mengalami kendala karena pedagang mengaku hanya menerima barang dari tengkulak atau penyalur saja. Sedangkan produsennya belum diketahui dari mana.

Di satu sisi, pedagang mengeluh rugi, sebab akibat temuan makanan mengandung zat berbahaya tersebut, pedagang dilarang menjualnya. Padahal mereka sudah mempunyai stok banyak. Apa pun alasannya, dinas tetap melarangan penjualan makanan yang mengandung zat kimia tersebut.

"Yang jelas, kami akan terus melakukan penelusuran produsen makanan tersebut. Kalau nanti sudah ketemu dan ada unsur kesengajaan, tentu akan diproses sesuai ketentuan yang ada," tandasnya.

Penegak Hukum

Pihaknya juga akan koordinasi dengan Tim Satgas Pangan pemerintah. Sebab di dalam tim tersebut ada unsur aparat penegak hukum yang akan membantu penindakan terhadap produsen makanan yang sengaja memakai bahan kimia berbahaya.

Untuk diketahui, petugas Balai POM Jawa Tengah saat menggelar inspeksi mendadak di sejumlah pasar tradisional di Sukoharjo, menemukan makanan mengandung zat berbahaya. Setidaknya ada delapan makanan yang ditemukan.

Delapan makanan tersebut adalah, renginang, kerupuk merah putih dan terasi positif mengandung rhodamin B. Mie basah, teri nasi, teri cemeng, teri asin putih, cumi kering positif mengandung formalin.

Produk makanan itu ditemukan petugas di Pasar Tradisional Ir Soekarno Sukoharjo dan Pasar Kartasura. Atas temuan tersebut, BPOM meminta agar pedagang tidak menjualnya pada masyarakat.

(Heru Susilo /SMNetwork /CN40 )

Let's block ads! (Why?)