WONOSOBO, suaramerdeka.com- Konflik internal dalam pengembangan wisata, akan berdampak terhadap pelayanan kepada pengunjung. Jangan sampai, gara-gara keegoisan masing-masing, para pengunjung menjadi korban. Sehingga mereka malah memilih tidak datang lagi ke lokasi wisata tersebut. Konflik internal dalam pengembangan desa wisata, biasanya terjadi antara pemerintah desa dengan pelaku kelompok sadar wisata (Pokdarwis) atau pun kepada kelompok pemuda setempat. Hal itu disampaikan Pengurus Klaster Pariwisata Berbasis Desa Wisata Kabupaten Wonosobo, Astuti Farida, saat menjadi pembicara di Sarasehan Suara Merdeka, di Pendapa Kabupaten Wonosobo, baru-baru ini.
Pihaknya berharap pemangku kebijakan dapat arif menyelesaikan persoalan di lapangan. Begitu pun di dinas atau instansi terkait yang menanganinya. Diharapkan, tidak memihak apalagi ikut bermain. Jika ini tetap dibiarkan, mereka ingin jalan sendiri-sendiri, maka potensi wisata akan sulit berkembang. "Saya juga merasa prihatin, banyak pelaku wisata tidak menerapkan standar keamanan di obyek wisata yang dibuat, sehingga rawan menimbulkan jatuhnya korban," beber dia.
(M Abdul Rohman /SMNetwork /CN40 )
http://www.suaramerdeka.com/news/detail/20644/Konflik-Interneal-Pengembangan-Wisata-Berdampak-Korbankan-PengunjungBagikan Berita Ini
0 Response to "Konflik Interneal Pengembangan Wisata Berdampak Korbankan Pengunjung"
Post a Comment