Dua Pelajar SMP Ikut Aniaya Bonek

SOLO, suaramerdeka.com– Polisi terus mengembangkan dan mendalami kasus pengeroyokan yang menyebabkan Mico Pratama (17), suporter Persebaya tewas. Setelah dua pelaku ditangkap yakni AKS alias Mbakmbox (27) dan MAP alias Benjol (17), dua pelaku lainnya menyusul ditangkap petugas Satreskrim Polresta Surakarta.

Dua pelaku lainnya, STAP alias Kebo (16), warga Banyuanyar, Banjarsari dan DZAP (16) warga Kadipiro, Banjarsari. Kombes Pol Ribut Hari Wibowo, Kamis (19/4), mengatakan kedua pelaku masih di bawah umur dan pelajar SMP kelas VII.

''Kedua pelaku yang baru diringkus diketahui masih di bawah umur dan tercatat sebagai pelajar SMP kelas VII di Kota Solo,'' tegas Kapolresta. Kedua pelaku, STAP dan DZAP, ditangkap di rumah masing-masing.

Menurut Ribut Hari Wibowo, mreka memiliki peran berbeda. STAP yang tinggal di Banyuanyar melempar batu dan merekam aksi pengeroyokan menggunakan ponsel lalu mengunggahnya ke media sosial (medsos) Facebook dan Youtube.

Sedang DZAP melempar batu dan memukul korban menggunakan bambu berukuran 2,5 meter. Mengingat kedua pelaku masih di bawah umur, kata Kapolresta, dijerat sesuai pasal 80 ayat (3) UU RI Nomor 35 Tahun 2014 tentang UU PA dengan ancaman hukuman lima tahun penjara.

Selain mengamankan kedua pelajar itu, dia mengatakan tim Satreskrim juga mengamankan lima orang yang diduga masih ada kaitannya dengan kasus pengeroyokan satu suporter lainnya, Rizky Sadam (14) mengalami luka berat. ''Lima orang yang turut diamankan yakni TN (22), WJS (22), ANTS (18), BHDP alias Pitik (18) dan PAN alias Gendon (17) masih diperiksa sebagai saksi,'' tandasnya.

Sembari mengungkap perkembangan hasil penyidikan dengan menangkap empat pelaku, Kapolresta terus mengimbau agar pelaku lain yang sudah teridentifikasi segera menyerahkan diri.

Kasus penganiayaan yang menyebabkan Mico Pratama tewas dan Rizky Sadam mengalami luka parah ini, mendapat perhatian dari perwakilan suporter Persebaya Surabaya. ''Pihak perwakilan suporter, Selasa (17/4) datang ke Polresta untuk menanyakan perkembangan kasus ini,'' jelas Kapolresta.

(Sri Hartanto /SMNetwork /CN40 )

Let's block ads! (Why?)