Ikan Makarel Kalengan Masih Ditemukan di Toko

MAGELANG, suaramerdeka.com – Tim gabungan Pemkot Magelang menemukan produk ikan makarel kalengan masih dijual di toko, meski sudah diminta ditarik oleh BPOM (Badan Pengawasan Obat dan Makanan). Hal ini diketahui setelah tim gabungan melakukan peninjauan, Senin (9/4).

Tim gabungan terdiri dari Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag), Dinas Kesehatan (Dinkes), Satpol PP Kota Magelang, dan Polres Magelang Kota. Tim meninjau toko modern berjejaring (Indomaret dan Alfamart), toko swalayan, dan pasar tradisional Kebonpolo.

Kabid Perdagangan Disperindag Kota Magelang, Sri Rezeki Tentami mengatakan, pihaknya menemukan produk ikan makarel kalengan di toko swalayan Malta. Padahal, produk ini oleh BPOM sudah harus ditarik dari peredaran sekitar sepekan lalu.

“Ada dua merek yang kami temukan, yakni Ranesa dan King Fisher. Di dalam dua merek itu, terdapat tiga jenis, yakni ikan makarel dalam saus tomat (Ranesa), ikan makarel dalam saus tomat dan cabai (King Fisher),” ujarnya usai peninjauan.

Dia menuturkan, dua merek tersebut masuk dalam daftar 27 merek ikan kaleng mengandung cacing yang dirilis BPOM untuk ditarik dari pasaran. Dari hasil penemuan ini, Tentami meminta pemilik toko untuk tidak memasangnya di rak toko dan segera dikembalikan ke pabriknya.

“Tindakan kami sekadar pembinaan dan meminta ke pemilik toko untuk menariknya dari pasaran,” tuturnya.

Sementara itu Toko Swalayan Malta, Lidia mengaku, dua merek ini tertinggal, setelah sebelumnya sudah dilakukan penarikan terhadap beberapa merek ikan makarel kalengan lainnya. Setelah diketahui oleh tim, Lidia pun langsung menarik semua produk tersebut.

“Kami tidak rugi dengan penarikan ini, karena yang rugi pabriknya. Produk ikan makarel kalengan sebenarnya tidak terlalu laku,” ungkapnya.

(Asef Amani /SMNetwork /CN41 )

Let's block ads! (Why?)