NUNUKAN, suaramerdeka.com- Kapolri Jenderal Polisi Tito Karnavian mengatakan, jumlah anggota Polri di wilayah perbatasan sangat terbatas. Sehingga perlu kerja sama dan sharing informasi antara TNI dan Polri di perbatasan dalam penanganan tindak kriminalitas.
"Dalam keadaan tangkap tangan, si pelanggar hukum misalnya teroris melalui lintas batas membawa senjata, siapapun boleh menangkapnya. Apalagi prajurit TNI yang sedang bertugas menjaga perbatasan, memiliki hukum untuk menangkap karena sesuai dengan aturan," ucapnya saat memberikan pengarahan kepada prajurit TNI dan Polri di Pos Satuan Tugas Pengamanan Perbatasan RI - Malaysia di Batalyon Infanteri 621/Manuntung, Aji Kuning, Kecamatan Sebatik Tengah, Kabupaten Nunukan, Kalimantan Utara, Rabu (28/3).
Selanjutnya, proses hukum dilakukan oleh Kepolisian. Tito juga menegaskan, rasa nyaman, berhubungan satu sama lain dan bersahabat, menjadi modal yang paling utama prajurit TNI dan Polri yang melaksanakan tugas pengamanan di perbatasan.
"Apalagi, banyak tantangan tugas di perbatasan. Selain itu, banyak permasalahan-permasalahan lintas batas seperti penyelundupan senjata dan bahan peledak, narkotika, perdagangan manusia dan lain-lain. Termasuk rute klasik untuk kelompok-kelompok teroris yang masuk ke wilayah Indonesia," tegasnya.
Sementara Panglima TNI Marsekal TNI Hadi Tjahjanto menegaskan, TNI dan Polri sebagai alat negara memiliki tugas menjaga dan mengamankan wilayah perbatasan. Khususnya dalam rangka menegakkan kedaulatan NKRI.
"Apalagi, Indonesia memiliki beberapa wilayah yang berbatasan langsung dengan negara lain. Salah satunya adalah Pulau Sebatik," ujarnya
(Saktia Andri Susilo /SMNetwork /CN41 )
http://www.suaramerdeka.com/news/detail/21278/Kapolri-Persahabatan-TNI-Polri-Modal-Utama-Jaga-PerbatasanBagikan Berita Ini
0 Response to "Kapolri: Persahabatan TNI-Polri Modal Utama Jaga Perbatasan"
Post a Comment