Konstruksi Pasar Randudongkal Diganti Cakar Ayam

PEMALANG, suaramerdeka.com– Setelah melalui kajan, konstruksi fondasi Pasar Randudongkal, Kabupaten Pemalang diubah dari rencana menggunakan tiang pancang diganti dengan konstruksi cakar ayam. Perubahan konstruksi itu dilakukan dengan memperhatikan tekstur tanah yang tidak memungkinan menggunakan tiang pancang.

Kepala Dinas Koperasi Usaha Mikro Kecil Menengah Perindustrian dan Perdagangan (Dinkop UMKM Perindag), Hepi Priyanto mengatakan, sebelumnya gambar rencana pasar mencatat fondasi menggunakan tiang pancang atau profil, namun setelah dilakukan survei hal itu tidak memungkikan.

Menurut dia sesuai teknik konstruksi, tiang pancang yang akan ditanam paling sedikit menembus kedalaman tanah 20 meter. Satu titik dibutuhkan dua buah tiang pancang. Namun keadaan di lapangan, untuk menancapkan satu tiang pancang kesulitan sebab di tanah bawah merupakan bebatuan.

"Setelah disurvei oleh ahli konstruksi akademisi dari perguruan tinggi konstruksi fondasi diganti dengan teknik cakar ayam," katanya.

Dia menambahkan meski pun terdapat perubahan konstruksi fondasi namun kekuatannya dalam menahan beban bangunan masih sama.

Biaya Rendah

Bahkan konstruksi cakar ayam dinilai lebih efektif lantaran biayanya lebih rendah. Pasar Randudongkal ini direvitalisasi pada tahun 2017, namun demikian mengalami gagal lelang. Kegiatan baru dilakukan pada tahun 2018 ini dengan nilai lebih kurang Rp 56 miliar menggunakan sistem anggaran tahun jamak.

Kegiatan revitalisasi ini baru berjalan pada awal April sementara relokasi pedagang sudah dilakukan sejak setahun silam. Pedagang direlokasi ke lapak darurat di lapangan Randudongkal.

Sementara kondisi di Pasar Randudongkal nampak sebuah alat berat menggali tanah untuk fondasi cakar ayam. Beberapa pekerja mengatakan pekerjaan penggalian tanah mengalami kesulitan lantaran banyak batu-batu besar. Selain itu di tanah yang digali pada kedalaman empat meter saja sudah mengeluarkan air tanah.

(Ali Basarah /SMNetwork /CN40 )

Let's block ads! (Why?)