Zero DO Rp 5 Miliar untuk Siswa Miskin

PEKALONGAN, suaramerdeka.com– Untuk mendukung program Zero Drop Out (DO) atau siswa putus sekolah, yang dicanangkan Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Dindikbud) Kabupaten Pekalongan, Pemkab tahun 2018 ini menyiapkan anggaran Rp 5 miliar, untuk membantu kebutuhan sekolah siswa kurang mampu atau dari kalangan keluarga miskin.

Penerapan Zero DO dengan kampanye Ayo Sekolah merupakan program implementasi dari peluncuran Kartu Kajen Cerdas (KKC), sebagai komitmen Pemkab Pekalongan, terhadap pembangunan dunia pendidikan di Kota Santri.

Menurut Kepala Dindikbud Kabupaten Pekalongan, Sumarwati, anggaran Rp 5 miliar tersebut diperuntukan 7.609 siswa kurang mampu di tingkat SD, SMP dan SMA. Data tersebut sudah ditetapkan tahun sebelumnya, dan perbaikan berdasarkan verifikasi ulang tahun ini.

"Dari program Bupati Pekalongan yang diluncurkan tahun lalu, tahun ini kembali dikucurkan lagi bagi siswa siswi kurang mampu. Data telah diverifikasi untuk penerima yang belum menerima, atau ada yang pindah sekolah, serta lainnya," kata Kepala Dindikbud.

Bantuan Berkala

Besaran bantuan penerima KKC, masing-masing Rp 450ribu untuk siswa SD, Rp 750 ribu untuk SMP dan Rp 1 juta untuk siswa SMA. Bantuan diberikan secara berkala, setahun sekali, dan data disesuaikan setiap tahunnya.

Di samping bantuan untuk siswa miskin melalui KKC, Pemkab juga memiliki program bantuan senilai Rp 5 juta untuk mahasiswa dari keluarga tidak mampu, dengan sasaran 200 mahasiswa. Data penerima juga dilakukan verifikasi, agar tepat sasaran, bagi warga Kota Santri yang akan melanjutkan pendidikan ke jenjang perguruan tinggi.

"Kami berharap dengan melalui program beasiswa Kartu Kajen Cerdas maka siswa kurang mampu, bisa meraih hak pendidikan tanpa terkendala masalah ekonomi. Sehingga tidak ada lagi anak putus sekolah, karena tidak mampu membiaya keperluan sekolah, dan harapan Zero DO dapat tercapai," ungkap Sumarwati.

(Nur Khaeruddin /SMNetwork /CN40 )

Let's block ads! (Why?)